Halloween party ideas 2015

MILAN – Seorang pemimpin komunitas Islam di Italia mendorong warga Muslim yang tinggal di kota Milan untuk memberikan suaranya dalam pemilihan putaran awal pada hari Minggu (14/11) untuk memilih pemimpin Partai Demokrat, oposisi tengah-kiri pemerintah.

Partai itu saat ini dipimpin oleh Pierluigi Bersani, dan pemilihan putaran awal itu adalah sebuah peluang untuk mengukur dukungan akar rumpul saat ini bagi kepemimpinannya. Pemilihan yang tiba-tiba ini diadakan di Italia sejak mantan sekutu perdana menteri Silvio Berlusconi, juru bicara parlemen Gianfranco Fini, membentuk partai baru bulan ini dan mengancam akan menarik dukungannya dari pemerintah.
Milan memiliki 208,021 imigran yang membentuk 16% dari total populasi – dua kali lipat lebih dari rata-rata nasional 6.5%. Banyak dari kaum imigran adalah Muslim yang berasal dari Afrika Utara.

Abdullah Paolo Gonzaga, yang mengepalai Yayasan Bantuan Islam, telah mengeluarkan seruan bagi kaum Muslim di Italia melalui Islam-Online, websitenya, mengatakan pada mereka agar ikut serta dalam pemilihan awal Partai Demokrat untuk memilih pemimpin partai dan pejabat regional utama.

Satu alasan besar bagi kaum Muslim untuk memberikan dukungan pada Partai Demokrat adalah bahwa partai ini mendukung pembangunan sebuah Masjid di Milan. Italia hanya memiliki satu Masjid resmi, Masjid Besar di ibukota Italia, Roma.

"Milan adalah kota Italia dengan populasi Muslim tertinggi, dan yang kekurangan Masjid, berkat dewan kota saat ini," ujar Gonzaga.

Muslim Milan telah bertahun-tahun berusaha memiliki Masjid mereka sendiri. Dewan konservatif kota telah menawarkan pada kaum Muslim beberapa tempat sementara untuk mengadakan sholat Jumat, mengklaim bahwa tidak ada lokasi yang tepat untuk membangun rumah ibadah bagi mereka.

"Warga Muslim juga harus memilih untuk kandidat tengah-kiri di pemilihan lokal bulan Maret mendatang," ujar Gonzaga.

"Kita perlu memahami bahwa ini merupakan peluang besar bagi komunitas Muslim Milan dan warganya untuk memiliki kota yang lebih baik," ujarnya.

"Kita telah menyaksikan perpecahan selama bertahun-tahun dan penerimaan pasif segala keputusan yang seringkali melukai dan yang diambil tanpa konsultasi terlebih dahulu," tambahnya. (rin/ak) www.suaramedia.com

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.