Go Ihsan - PP
Muhammadiyah meluncurkan portal untuk marketing produk usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) binaannya di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Ahad (17/4).
Website dengan nama www.kedaimu.com ini menyajikan berbagai produk UMKM
binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.
Ketua
MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamin mengatakan, website tersebut merupakan toko
online untuk menjembatani penjualan produk UMKM binaan MPM Muhammadiyah selama
ini. Sebagai langkah awal, website ini menyajikan produk 14 kelompok dampingan
MPM PP Muhammadiyah.
Dia
menjelaskan, sebanyak 14 kelompok dampingan ini ada kelomok difabel, pedang
asongan, kerajinan dan kelompok lainnya."Ini bukan saja sarana marketing,
tetapi juga memiliki nilai pemberdayaan," ujarnya.
Menurut
Yamin, kedaimu.com ini tidak hanya menyajikan foto dan keterangan produk UMKM
yang ada, namun juga menyajikan keterangan produk dan kelompok
produsennya. "Di masyarakat kita ini masih banyak kelomok yangh butuh
dampingan karena di luar sistem baik sistem perbankan, pemasaran dan lainnya.
Ini yang kedepan terus akan kita dampingi," katanya.
Ketua
PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, program ini merupakan terobosan baru
yang dilakukan Muhammadiyah untuk melakukan akselerasi dalam usaha
pemberdayan masyarakat. Khususnya dengan mendinamisasi kelompok dampingan dari
berbagai segmen dan binaan.
"Kita
sebut akselerasi karena pertumbuhan komunitas luar biasa sehingga butuh
paradigma baru terutama gerakan keagamaan. Paradigma baru itu adalah orientasi
dakwah yang membebaskan yang mengeluarkan mereka dari kemarjinalan dan bersifat
pemberdayaan," ujarnya.
Menurut
dia, banyak kelompok usaha mandiri namun memiliki keterbatasan akses dan
kemampuan. Karena itu, mereka membutuhkan pendampingan untuk keluar dari
keterbatasan itu. "Kita bangkitkan kembali kebersamaan dan bekerja sama
melalui jaringan agar semakin produktif," katanya.
Dengan
kerja semacam ini, dia menjelaskan, negara akan semakin diuntungkan.
Negara juga semakin proaktif melakukan kebijakan dengan kegiatan pro musa'afin.
Jika tidak, dia menjelaskan, negara akan punya beban ke depan.(Rol)
Posting Komentar