Go Ihsan - Allah berfirman, ‘Maka bagi
Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam. Dan
bagi-Nya lah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.’ (al-Jatsiyah: 36-37)
Para ahli tafsir memiliki
banyak pendapat tentang kata ‘alamin yang menunjukkan luasnya pemahaman mereka.
Jagat kita (universe) yang kita lihat sangat luas itu merupakan tingkatan yang
jarak setengah diameternya adalah 30 miliar perjalanan cahaya. Dengan arti
bahwa seandainya kita memulai perjalanan dari titik terjauh yang satu dengan
kecepatan 300 ribu km/detik, dan itu adalah kecepatan kosmik terbesar, maka
kita membutuhkan 30 milyar tahun untuk sampai ke titik terjauh di sisi lain dari
alam semesta ini.
Para ahli astrofisika
bertanya-tanya, adakah dunia selain dunia yang kita lihat ini, dan bagaimana
dimensi-dimensinya jika ia ada. Kita memang tidak melihatnya, tetapi barangkali
ia ada karena kita tidak melihat setiap yang ada. Allah berfirman, ‘Maka Aku
bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
Sesungguhnya al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan
kepada) Rasul yang mulia.’ (al-Haqqah: 38-40)
Para ahli astrofisika
menyatakan bahwa dunia kita barangkali hanya seperti balon yang mengapung di
angkasa yang sempurna dimensi-dimensinya.
Apa kata ahli tafsir?
Al-Qurthubi: Para ahli takwil
berbeda pendapat mengenai kata ‘alamin. Menurut Qatadah, kata ‘alamin adalah
jamak dari kata ‘alam, yaitu setiap maujud selain Allah. Kata ini tidak
memiliki arti tunggal, sama seperti kata rahthun (kelompok) dan qaum
(golongan). Husain bin Fadhal mengatakan penghuni setiap zaman itu disebut
‘alam. Dan lain-lain.
Wahb bin Munabbih berkata,
‘Sesungguhnya Allah memiliki delapan belas ribu jagat, dan dunia hanyalah satu
jagat dari sekian banyak jagat tersebut.’
Abu Sa‘id al-Khudri berkata,
‘Sesungguhnya Allah memiliki empat puluh ribu jagat, dan dunia dari timur
hingga barat adalah satu jagat.’
Muqatil berkata, ‘Jumlah jagat
adalah delapan puluh ribu. Empat puluh ribu jagat di antaranya ada di dalam
air, dan empat puluh ribu di antaranya ada di darat.’
Menurut al-Qurthubi, pendapat
yang pertama adalah yang paling mendekati kebenaran, karena ia mencakup setiap makhluk
dan eksisten. Dalilnya adalah firman Allah, ‘Firaun bertanya, ‘Siapa Tuhan
semesta jagat itu?’ Musa menjawab, ‘Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa
yang di antara keduanya.’’ (asy-Syu’ara: 23-24) Kata ‘alamin di dalam al-Qur’an
sebanyak 60 kali, dan salah satunya mengisyaratkan langit dan bumi.
Di kalangan para ilmuwan hari
ini muncul banyak pertanyaan yang membingungkan seputar keberadaan jagat lain
di tengah ciptaan yang mahabesar ini. Inti pertanyaan tersebut adalah: apakah
ada jagat-alam lain dengan hukum yang berbeda dari hukum yang mengatur jagat
kita, dimana cahanya melesat lebih cepat, dan dimana daya gravitasi lebih kuat
daripada yang kita kenal?
Banyak ilmuwan meyakini
keberadaan jagat lain selain jagat kita. Di antara mereka adalah Max Tugmart,
John G. Cramer, Susan Wealze and David Hoytawes. Salah satu model yang
diprediksi keberadaannya oleh para ilmuwan adalah kembaran galaksi kita, yang
jaraknya dari kita adalah 1028 meter dari kita.
Max Tugmart berpandangan bahwa jagat paralel (parallel universe) bukan sekedar fiksi ilmiah. Bahkan, dunia lain itu tidak lain adalah implementasi langsung dari kajian-kajian kosmologi.
Max Tugmart berpandangan bahwa jagat paralel (parallel universe) bukan sekedar fiksi ilmiah. Bahkan, dunia lain itu tidak lain adalah implementasi langsung dari kajian-kajian kosmologi.
Malkuth antara al-Qur’an dan
Sain:
Sangat mengherankan bahwa kata
malakut yang disebut beberapa kali di dalam al-Qur’an itu digunakan para
ilmuan. Mari kita cermati apa yang ditulus John G. Cramer,
‘Gene Wolf menduga bahwa yang
disebut dunia ini bukan merupakan satu-satunya jagat, melainkan seperti satu
dunia di luar perjalanan waktu. Kita akan membutuhkan kata lain, dan saya
mengusulkan kata malkut yang dalam bahasa Kabalist yang berarti jagat. Tetapi,
menurutku kata tersebut bukan kata baru, dan sepertinya kasar.’
Seandainya Gene Wolf tahu bahwa
kata malkut atau malakut itu adalah kata asli Arab dan disebut di dalam al-Qur’an
al-Karim, maka ia pasti tidak menyebutnya ‘kasar’. Allah berfirman, ‘Dan apakah
mereka tidak memperhatikan kerajaan (malakut) langit dan bumi dan segala
sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan
mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al
Qur’an itu?’ (al-A’raf: 185)
Suzanne Willis menyebutkan
bahwa jagat-jagat yang paralel itu dimungkinkan terpisah sesuai teori-teori
yang terpisah dengan dua jalan. Jalan pertama pada fase huge inflation of the
universe (pemekaran besar dunia), dimana satu bagiannya yang kecil berkembang
menjadi besar, dan sesudah itu jadilah dunia yang kita kenal saat ini. Dan
dimungkinkan bagian-bagian yang lain menempuh jalan yang sama, berkembang, dan
membentuk dunia-dunia lain. Sedangkan jalan kedua dan sesuai teori kuantum,
dunia-dunia paralel itu berjalinan akibat Quantum Event.
Max Tugmark meneliti
teori-teori fisika yang berkaitan dengan jagat-jagat paralel, yang tersusun
dalam empat tingkatan jagat, yang memukinkan adanya variasi yang berkelanjutan.
Tingkatan pertama adalah
jagat-jagat raya yang tidak diatur dengan fisika dan konstanitas fisika jagat
kita, tetapi bisa jadi perkembangan Artikelnya berbeda.
Tingkatan kedua adalah
jagat-jagat yang konstanitas-kontanitas fisikanya dan dimensi-dimensi ruang dan
waktunya berbeda dari yang ada di jagat kita.
Tingkatan ketiga, setiap
kuantum dimungkinkan memunculkan banyak salinan.
Tingkatan keempat memiliki
hukum-hukum fisika yang berbeda.
Sumber: EraMuslim : Oleh: Dr. Husni Hamdan Hamamah
Posting Komentar