Go Ihsan - Pihak
berwenang di wilayah Sverdlovsk, Rusia, akan meluncurkan kampanye besar-besaran
di kalangan pejabat dan ulama muslim untuk menunjukkan perbedaan antara gerakan
ekstremis seperti Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dan Islam yang sesungguhnya,
yang memiliki tradisi berabad-abad lamanya.
Kampanye tersebut berbentuk buku setebal 70 halaman yang ditulis oleh Direktorat Spiritual Muslim dari wilayah itu, yang menggandeng Departemen Teologi dari Universitas Pertambangan Ural. Buku itu nantinya dibagikan kepada semua kalangan, seperti imam masjid, pegawai pemerintah, dan juga profesor serta mahasiswa di lembaga pendidikan tinggi.
Seperti dilansir oleh laman RT News pada Kamis, 26 November 2015, salah satu profesor yang terlibat dalam proyek tersebut mengatakan keputusan untuk membuat buku itu diambil setelah seorang mahasiswi Rusia yang berusia 18 tahun meninggalkan rumah untuk bergabung dengan ISIS.
Buku tersebut berisi sejarah singkat Islam dengan penekanan pada cerita Al-Quran, yang menentang perang dan permusuhan di negeri orang. Terdapat kutipan dari beberapa badan muslim Rusia, seperti Direktorat Spiritual Muslim Rusia yang mengecam ISIS sebagai kelompok teroris dan menyerukan muslim Rusia menentang aksi kelompok itu.
Penulisnya mencatat bahwa penelitian terbaru menunjukkan penyebaran ekstremisme di kalangan anak muda ini sebagian besar disebabkan pemahaman yang menyimpang dari agama dan kurangnya komunikasi dengan ulama terkenal. Pada Maret, dua serikat muslim utama Rusia mengeluarkan fatwa haram terhadap ISIS.
Ulama itu mengecap semua anggota ISIS sebagai musuh Islam dan menyerukan mereka sebagai penjahat. Sejak Desember lalu, Rusia resmi menunjuk ISIS dan kelompok afiliasinya sebagai teroris serta melarang semua warga negara berpartisipasi dalam organisasi-organisasi ini dan akan dikenakan pidana jika mendukung atau bergabung.
Rusia kini tengah berperang melawan ISIS di Suriah. Sejauh ini beberapa sasaran ISIS telah berhasil digempur. Namun sebuah pesawat penumpang Rusia juga berhasil diledakkan, yang diklaim dilakukan ISIS, dan menewaskan ratusan nyawa tak berdosa di dalamnya.(Temp)
Kampanye tersebut berbentuk buku setebal 70 halaman yang ditulis oleh Direktorat Spiritual Muslim dari wilayah itu, yang menggandeng Departemen Teologi dari Universitas Pertambangan Ural. Buku itu nantinya dibagikan kepada semua kalangan, seperti imam masjid, pegawai pemerintah, dan juga profesor serta mahasiswa di lembaga pendidikan tinggi.
Seperti dilansir oleh laman RT News pada Kamis, 26 November 2015, salah satu profesor yang terlibat dalam proyek tersebut mengatakan keputusan untuk membuat buku itu diambil setelah seorang mahasiswi Rusia yang berusia 18 tahun meninggalkan rumah untuk bergabung dengan ISIS.
Buku tersebut berisi sejarah singkat Islam dengan penekanan pada cerita Al-Quran, yang menentang perang dan permusuhan di negeri orang. Terdapat kutipan dari beberapa badan muslim Rusia, seperti Direktorat Spiritual Muslim Rusia yang mengecam ISIS sebagai kelompok teroris dan menyerukan muslim Rusia menentang aksi kelompok itu.
Penulisnya mencatat bahwa penelitian terbaru menunjukkan penyebaran ekstremisme di kalangan anak muda ini sebagian besar disebabkan pemahaman yang menyimpang dari agama dan kurangnya komunikasi dengan ulama terkenal. Pada Maret, dua serikat muslim utama Rusia mengeluarkan fatwa haram terhadap ISIS.
Ulama itu mengecap semua anggota ISIS sebagai musuh Islam dan menyerukan mereka sebagai penjahat. Sejak Desember lalu, Rusia resmi menunjuk ISIS dan kelompok afiliasinya sebagai teroris serta melarang semua warga negara berpartisipasi dalam organisasi-organisasi ini dan akan dikenakan pidana jika mendukung atau bergabung.
Rusia kini tengah berperang melawan ISIS di Suriah. Sejauh ini beberapa sasaran ISIS telah berhasil digempur. Namun sebuah pesawat penumpang Rusia juga berhasil diledakkan, yang diklaim dilakukan ISIS, dan menewaskan ratusan nyawa tak berdosa di dalamnya.(Temp)
Posting Komentar