Go Ihsan - Beberapa pengaruh maksiat diantaranya:
1. Lalai dan keras hati
Al-Qur’an menyebut bahwa orang-orang yang bermaksiat hatinya
keras membatu. “Karena mereka melanggar janjinya, kami kutuki mereka, dan kami
jadikan hati mereka keras membatu. mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka
Telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak
berkhianat), Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ma-idah: 13)
Berkata Ibnu Mas’ud r.a., “Saya menyakini bahwa seseorang lupa pada ilmu yang
sudah dikuasainya, karena dosa yang dilakukan.”
Orang yang banyak berbuat dosa, hatinya keras, tidak
sensitif, dan susah diingatkan. Itu suatu musibah besar. Bahkan disebutkan
dalam sebuah riwayat bahwa orang yang senantiasa berbuat dosa, hatinya akan
dikunci mati, sehingga keimanan tidak dapat masuk, dan kekufuran tidak dapat
keluar.
2. Terhalang dari ilmu dari rezeki
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba
diharamkan mendapat rezeki karena dosa yang dilakukannya” (HR Ibnu Majah dan
Hakim)
Berkata Imam As-Syafi’i, “Saya mengadu pada Waqi’i tentang
buruknya hafalanku. Beliau menasihatiku agar meninggalkan maksiat. Dan
memberitahuku bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada
orang yang bermaksiat.”
Orang yang banyak melakukan dosa waktunya banyak dihabiskan
untuk hal-hal yang sepele dan tidak berguna. Tidak untuk mencari ilmu yang
bermanfaat, tidak juga untuk mendapatkan nafkah yang halal. Banyak manusia yang
masuk dalam model ini. Banyak yang menghabiskan waktunya di meja judi dengan
menikmati minuman haram dan disampingnya para wanita murahan yang tidak punya
rasa malu. Sebagian yang lain asyik dengan hobinya. Ada yang hobi memelihara
burung atau binatang piaraan yang lain. Sebagian lain, ada yang hobi
mengumpulkan barang antik meski harus mengeluarkan biaya tak sedikit. Sebagian
yang lain hobi belanja atau sibuk bolak-balik ke salon kecantikan. Seperti
itulah kualitas hidup mereka.
3. Kematian hati dan kegelapan di wajah
Berkata Abdullah bin Al-Mubarak, “Saya melihat dosa-dosa itu
mematikan hati dan mewariskan kehinaan bagi para pelakunya. Meninggalkan
dosa-dosa menyebabkan hidupnya hati. Sebaik-baiknya bagi dirimu
meninggalkannya. Bukankah yang menghancurkan agama itu tidak lain para penguasa
dan ahli agama yang jahat dan para rahib.”
Sungguh suatu musibah besar jika hati seseorang itu mati
disebabkan karena dosa-dosa yang dilakukannya. Dan perangkap dosa yang dikejar
oleh mayoritas manusia adalah harta dan kekuasaan. Mereka mengejar harta dan
kekuasaan seperti laron masuk ke kobaran api unggun.
Tanda seorang bergelimangan dosa terlihat di wajahnya. Wajah
orang-orang yang jauh dari air wudhu dan cahaya Al-Qur’an adalah gelap tidak
enak dipandang.
4. Terhalang dari penerapan hukum Allah
Penerapan hukum Allah berupa syariat Islam di muka bumi
adalah rahmat dan karunia Allah dan memberikan keberkahan bagi penduduknya.
Ketika masyarakat banyak yang melakukan kemaksiatan, maka mereka akan terhalang
dari rahmat Islam tersebut. (Lihat Al-Maa-idah: 49 dan Al-A’raaf: 96)
5. Hilangnya nikmat Allah dan potensi kekuatan
Di antara nikmat yang paling besar yang diberikan Allah
kepada hamba-Nya adalah pertolongan dan kemenangan. Sejarah telah membuktikan
bahwa pertolongan Allah dan kemenangan-Nya diberikan kepada hamba-hamba-Nya
yang taat. Sebaliknya, kekalahan dan kehancuran disebabkan karena maksiat dan
ketidaktaatan.
Kisah Perang Uhud harus menjadi pelajaran bagi orang-orang
beriman. Ketika sebagian pasukan perang sibuk mengejar harta rampasan dan
begitu juga pasukan pemanah turun gunung ikut memperebutkan harta rampasan.
maka terjadilah musibah luar biasa. Korban berjatuhan di kalangan umat Islam.
Rasulullah saw. pun berdarah-darah.
Kisah penghancuran Kota Baghdad oleh pasukan Tartar juga
terjadi karena umat Islam bergelimang kemaksiatan. Khilafah Islam pun runtuh,
selain dari faktor adanya konspirasi internasional yang melibatkan Inggris,
Amerika Serikat, dan Israel, karena umat Islam berpecah belah dan
kemaksiatan yang mereka lakukan.
Umar bin Khattab berwasiat ketika melepas tentara perang:
”Dosa yang dilakukan tentara (Islam) lebih aku takuti dari musuh mereka.
Sesungguhnya umat Islam dimenangkan karena maksiat musuh mereka kepada Allah.
Kalau tidak demikian kita tidak mempunyai kekuatan, karena jumlah kita tidak
sepadan dengan jumlah mereka, perlengkapan kita tidak sepadan dengan
perlengkapan mereka. Jika kita sama dalam berbuat maksiat, maka mereka lebih
memiliki kekuatan. Jika kita tidak dimenangkan dengan keutamaan kita, maka kita
tidak dapat mengalahkan mereka dengan kekuatan kita.”
Oleh karena itu umat Islam dan para pemimpinnya harus
berhati-hati dari jebakan-jebakan cinta dunia
dan ambisi kekuasaan. Jauhi segala harta yang meragukan apalagi yang jelas
haramnya. Karena harta yang syubhat dan meragukan, tidak akan membawa
keberkahan dan akan menimbulkan perpecahan serta fitnah. Kemaksiatan yang
dilakukan oleh individu, keluarga, dan masyarakat akan menimbulkan hilangnya
nikmat yang telah diraih dan akan diraih. Dan melemahkan segala potensi
kekuatan. Waspadalah! (Dwkt)
Posting Komentar