Amdocs memiliki kontrak dengan 25 perusahaan ponsel terbesar di Amerika bahkan lebih banyak lagi di seluruh dunia. Gedung Putih dan lembaga pemerintahan lain memang aman dilindungi jika menyangkut panggilan telepon, namun hampir mustahil membuat panggilan tanpa diketahui oleh Amdocs.
Dalam beberapa tahun terakhir, FBI dan badan-badan pemerintah AS lainnya telah menyelidiki Amdocs lebih dari sekali. Perusahaan ini telah berulang kali membantah adanya pelanggaran keamanan. Tapi, sumber Fox News mengatakan bahwa sejak 1999, badan keamanan nasional sangat rahasia, berkantor pusat di Maryland utara, mengeluarkan apa yang disebut laporan informasi ‘Top Secret’. Isinya, memperingatkan bahwa catatan panggilan telepon di AS dimiliki pihak Israel.
Bukan hanya catatan panggilan telepon yang digunakan untuk kepentingan Israel. Tetapi juga, data-data lain seperti informasi ekonomi, pertambangan, properti, dan lain-lain.
Amdocs juga ternyata beroperasi di Indonesia lewat kerjasama Telkomsel. Perusahan penyedia layanan telepon seluler terbesar di Indonesia itu menggunakan jasa Amdocs untuk Operating System Software dan Billing Software System. Nilai kontrak Telkomsel dengan Amdocs sejak akhir Februari 2010 itu mencapai Rp1,2 triliun.
Seperti di Amerika, Amdocs di Indonesia juga melayani pelanggan, dalam hal ini pelanggan Telkomsel.
Memang, Kehadiran Amdocs di Indonesia ini sempat dipertanyakan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring. Ini dilakukan terkait track record Amdocs yang sering digunakan oleh agen rahasia Israel untuk kepentingan mata-mata. Namun kenapa kontrak tersebut masih berlanjut? (Ibnudzar/inl)/(voa-islam.com)
Posting Komentar