Go Ihsan - Kamis (29/5) Ketua
DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur, William Yani, menginstruksikan kepada kader
dan pendukung Jokowi-JK yang muslim agar memantau khutbah Jumat di
masjid-masjid.
Instruksi tersebut
terungkap lewat info yang diposting pada akun twitter berita PDIP @news_pdip,
Kamis (29/5) kemarin.
MUI ikut bereaksi
menanggapi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan mengatakan, pengawasan
yang dilakukan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap
khatib di masjid, sangat melukai perasaan umat Islam.
"Pengawasan itu
sangat melukai umat Islam, sejak kapan mereka menjadi polisi agama?" tanya
Amidhan di Jakarta, Jumat (30/5).
Jika polisi agama,
sambung dia, wajar jika adanya pengawasan terhadap masjid. "Sama seperti
zaman penjajahan, bicara politik langsung dilaporkan ke polisi." Menurut
dia, hal biasa kalau soal bicara politik di masjid, yang tidak boleh adalah
kampanye mengajak salah satu pasangan capres dan cawapres.
"Mengapa pengawasan
hanya dilakukan di masjid, sedangkan gereja, pura, vihara dan lainnya
tidak," kata dia lagi.
Menurut dia tidak adil,
jika umat Islam mendapat perlakuan seperti itu. Lagi pula, khatib yang memberi
khutbah di masjid tahu mengenai batasan untuk tidak berkampanye.
Anggota Tim Sukses
Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari mengatakan, pihaknya memang meminta kepada kader
partai yang beragama Islam untuk melakukan aksi intelijen terhadap
masjid-masjid.[voa-i/Joe]
Posting Komentar