Go Ihsan - Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa bila seorang beriman menemui ajalnya, maka ia
akan sangat bergembira. Mengapa? Sebab saat kematian menjemputnya ia disambut
dengan informasi bahwa dirinya memperoleh ke-ridha-an dan kemuliaan dari Allah ta’aala. Lalu keadaan itu
menyebabkan dirinya semakin rindu dan ingin segera berjumpa dengan Allah ta’aala. Lalu Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjamin bahwa bila seseorang rindu dan ingin berjumpa dengan
Allah ta’aala, maka Allah ta’aala -pun akan rindu dan
ingin berjumpa dengan hamba-Nya tersebut di hari Berbangkit. Begitulah
kemuliaan yang dianugerahkan bagi seorang yang beriman.
Namun sebaliknya,
seorang kafir akan berada dalam
kegoncangan luar biasa saat dirinya menemui ajalnya. Sebab saat itu ia disambut
dengan kabar bahwa azab dan siksa Allah ta’aala menantinya. Hal ini akan
membuat dirinya semakin enggan dan tidak mau berjumpa dengan Allah ta’aala. Dan Nabishollallahu ’alaih wa sallam menjanjikan bahwa bagi
orang yang enggan berjumpa dengan Allah ta’aalaberarti Allah ta’aala –pun akan enggan dan
tidak mau berjumpa dengan hambaNya tersebut di hari Berbangkit.
الْمُؤْمِنَ
إِذَا حَضَرَهُ الْمَوْتُ بُشِّرَ بِرِضْوَانِ اللَّهِ وَكَرَامَتِهِ فَلَيْسَ
شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ فَأَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ وَأَحَبَّ
اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا حُضِرَ بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ
وَعُقُوبَتِهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَهَ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ كَرِهَ لِقَاءَ
اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
”Bila seorang mu’min menemui kematian, maka ia digembirakan dengan
ke-ridha-an Allah ta’aala dan kemuliaan dariNya. Maka tidak ada sesuatu yang
lebih ia sukai selain apa yang ia lihat. Maka ia ingin berjumpa dengan Allah
ta’aala dan Allah ta’aala-pun ingin berjumpa dengannya. Sedangkan bila seorang
kafir menemui kematian, maka ia digembirakan dengan azab Allah ta’aala dan
siksa-Nya. Maka tidak ada sesuatupun yang lebih ia benci daripada apa yang apa
yang ia lihat. Ia benci berjumpa dengan Allah ta’aala dan Allah ta’aala-pun
benci berjumpa dengannya.” (HR Bukhary 20/165)
Itulah rahasianya
mengapa jenazah orang beriman hanya mengajukan satu permintaan kepada Allah
ta’aala ketika berada di dalam kuburnya. Ia akan sibuk sepanjang keadaannya di
alam Barzakh tersebut meminta kepada Allah ta’aala agar hari Kiamat
disegerakan kedatangannya.
فَيَقُولُ
رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي
Maka jenazah itupun berdoa:”Ya
Rabb, segerakanlah datangnya hari kiamat sehingga
aku dapat berkumpul kembali dengan keluargaku dan hartaku.” (HR Ahmad 37/490)
Mengapa jenazah orang
beriman memohon kepada Allah ta’aala agar hari Kiamat
disegerakan? Karena setiap pagi dan petang ia diperlihatkan preview atau trailer calon tempat tinggalnya
di akhirat kelak. Dan ternyata tempat itu adalah surga dengan segenap keindahan
dan kenikmatannya. Sedangkan ia tahu bahwa satu-satunya hal yang membatasi
dirinya untuk masuk ke surga adalah peristiwa Kiamat. Bilamana kiamat telah
datang setiap manusia yang telah meninggal akan dibangkitkan kembali. Maka
orang yang berbahagia adalah orang yang setelah dibangkitkan lalu dimasukkan
Allah ta’aala ke dalam surgaNya. Jelaslah jenazah mu’min tidak sabar menunggu
hal itu. Maka ia hanya bisa berdoa dan memohon kepada Allah ta’aala agar Kiamat disegerakan.
فَأَفْرِشُوهُ
مِنْ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى
الْجَنَّةِ قَالَ فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي
قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ
الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا
يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ لَهُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ
يَجِيءُ بِالْخَيْرِ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ فَيَقُولُ رَبِّ أَقِمْ
السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي (أحمد)
Maka dibentangkanlah surga baginya, dipakaikan baju dari surga,
dibukakakan satu pintu baginya menuju ke surga, didatangkan kepadanya aroma dan
sejuknya surga dan diluaskan makamnya sejauh mata memandang. Datang seseorang
berwajah bagus, berpakaian bagus dan beraroma semerbak berkata: ”Bergembiralah
engkau dengan hari bahagia yang dijanjikan untukmu ini.” Dia bertanya: ”Siapa
kamu, sepertinya datang dengan wajah yang baik?” Iapun menjawab: ”Akulah ‘amal
sholeh-mu.” Maka jenazah itupun berdoa: ”Ya Rabb, segerakanlah datangnya hari
kiamat sehingga aku dapat berkumpul kembali dengan keluargaku dan hartaku.” (HR
Ahmad 37/490)
Sebaliknya, jenazah
orang kafir hanya mengajukan satu
permintaan kepada Allah ta’aala ketika berada di dalam
kuburnya. Ia akan sibuk sepanjang keadaannya di alam Barzakh tersebut meminta
kepada Allahta’aala agar hari Kiamat tidak terjadi.
فَيَقُولُ
رَبِّ لَا تُقِمْ السَّاعَةَ
Maka jenazah itupun berdoa:”Ya
Rabb, janganlah Engkau datangkan hari kiamat.”
(HR Ahmad 37/490)
Mengapa jenazah orang kafir memohon kepada Allah ta’aala agar hari Kiamat tidak
terjadi? Karena setiap pagi dan petang ia diperlihatkan preview atau trailer calon tempat tinggalnya di akhirat kelak. Dan ternyata tempat
itu adalah neraka dengan segenap siksaan dan kesengsaraannya. Sedangkan ia tahu
bahwa satu-satunya hal yang membatasi dirinya untuk masuk ke neraka adalah
peristiwa Kiamat. Bilamana kiamat telah datang setiap manusia yang telah
meninggal akan dibangkitkan kembali. Maka orang yang celaka adalah orang yang
setelah dibangkitkan lalu dimasukkan Allah ta’aala ke dalam nerakaNya.
Jelaslah jenazah kafir tidak ingin hal itu menjadi kenyataan. Maka ia hanya
bisa berdoa dan memohon kepada Allah ta’aala agar Kiamat jangan
sampai terjadi. Padahal Kiamat insyaAllah pasti terjadi..!
فَافْرِشُوا
لَهُ مِنْ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ
حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ
أَضْلَاعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ
الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ
تُوعَدُ فَيَقُولُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ
أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمْ السَّاعَةَ
Maka dibentangkanlah neraka baginya, dibukakakan satu pintu
baginya menuju ke neraka, didatangkan kepadanya panas neraka dan aromanya dan
disempitkankan makamnya sehingga hancurlah tulang-belulangnya. Datang seseorang
berwajah jelek, berpakaian buruk dan berbau busuk berkata: ”Bergembiralah
engkau dengan hari celaka yang dijanjikan untukmu ini.” Dia bertanya: ”Siapa
kamu, sepertinya datang dengan wajah keburukan?” Iapun menjawab: ”Akulah ‘amal
buruk-mu.” Maka jenazah itupun berdoa: ”Ya Rabb, janganlah datangkan hari
kiamat.” (HR Ahmad 37/490) (Era Muslim)
Posting Komentar