Go Ihsan - Mayoritas
Muslim awam di Indonesia masih berpandangan Ramadhan hanya bulannya
ibadah puasa. Pandangan ini mengabaikan ibadah lain yang keutamaan memiliki
poin yang sama penting di ramadhan, seperti yang telah dijanjikan
AllahSWT.
Hal inilah
yang ditekankan Ketua Badan Amal Zakat Nasional (Baznas), Bambang Sudibyo.
Mantan menteri di era presiden Gus Dur dan SBY ini mengatakan satu diantara
ibadah yang sering disepelekan di Ramadhan adalah menunaikan zakat
infak dan sedekah.
Bambang
pun bertekad Ramadhan akan menjadi momentum terbaik menyadaran umat yang
berkemampuan, agar lebih banyak menyalurkan hartanya berzakat, infak dan
sedekah. Guru Besar Ekonomi UGM ini mengungkapkan
pentingnyaramadhan dikaitkan dengan potensi zakat, infaq dan sadaqah.
Baginya
semarak Ramadhan selalu dibarengi dengan fenomena ekonomi. Ini terlihat
ketika umat cenderung lebih konsumtif baik selama ramadhan hingga
menjelang Idul Fitri.
"Karena
itu kenapa tidak semarak ramadhan juga tren momentum untuk lebih
rajin berzakat, bersedekah dan berinfaq," kata dia kepada Republika.co.id, kata dia baru-baru ini.
Menurutnya,
fenomena ekonomi yang dibarengi dengan perilaku konsumtif umat akan lebih
memiliki makna besar bila dibarengi semangat berzakat berinfaq dan bersedekah.
Dengan demikian pesan ramadhan yang menjanjikan nilai ketakwaan bisa
diwujudkan. Yakni memberi berkah bagi sesama muslim dan non muslim sekalipun.
Sebagaimana
yang Allah SWT janjikan bagi orang beriman akan mendapatkan ketakwaan bila
bersungguh-sungguh beribadah dan beramal. Ia menyadari tugas Baznas bersama
lembaga zakat lain menyadarkan muslim yang mampu namun masih berat membayar
zakat.
Di dalam
Alquran disebut perintah puasa diiringi ayat membayar zakat. Ini menunjukkan
zakat juga tidak bisa dipisahkan dengan ibadah ramadhan. Dalam rukun Islam
juga disebutkan puasa berada pada urutan ke empat, sedangkan membayar zakat
berada pada urutan ke tiga.
"Artinya
berzakat tidak kalah penting bila kita kaitkan dengan ibadah
di ramadhan," ujarnya. Namun kecintaan terhadap harta yang menjadi
sifat naluri manusia seringkali membuat membayar zakat masih terasa berat.
Menurutnya, inilah yang membuat banyak muslim masih menganggap enteng membayar
zakat.
Karena
itulah, di ramadhan ini ia berkeinginan semarak berzakat harus
menjadi agenda bersama baik pemerintah, ormas Islam dan lembaga zakat. Sehingga
potensi ekonomi selama ramadhan dapat dialihkan menjadi nilai zakat
yang besar, yang digunakan sebesar-besarnya untuk menyejahterakan umat.(rol)
Posting Komentar