Go Ihsan - Juru bicara
Kementerian Pendidikan Mesir membantah bahwa pemerintah telah menerapkan
larangan kerudung di sekolah-sekolah untuk anak-anak yang belum mencapai
pubertas, dalam laporan di Al-Ahram, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Senin (17/8/2015).
Menteri Pendidikan Mesir Muheb
Al-Refaei telah menyatakan pada Sabtu malam (14/8) bahwa anak-anak tidak akan
diizinkan untuk memakai kerudung di sekolah.
Dalam sebuah wawancara yang diberikan
oleh Menteri Pendidikan, ia mengatakan bahwa Islam tidak mewajibkan perempuan
untuk mengenakan kerudung sampai mereka mencapai pubertas.
Namun, Menteri Pendidikan itu tidak
menjelaskan kapan larangan ini akan diberlakukan dan apakah larangan itu akan
berlaku untuk semua tingkatan tahun / kelas di Mesir.
Selain itu, juga tidak dijelaskan
apakah larangan tersebut akan berlaku untuk sekolah swasta.
Pada Ahad malam (15/8), juru bicara
Kementerian Pendidikan Mesir mengatakan bahwa tidak ada larangan kerudung
meskipun ada komentar dari Menteri Pendidikan.
Juru bicara tersebut menyatakan bahwa
komentar Menteri Pendidikan itu hanya pendapatnya sendiri dan orang memiliki
kebebasan untuk memakai kerudung.
Bagaimanapun, hal ini belum jelas,
apakah Kementerian Pendidikan akan betu-betul menerapkan apa yang dikatakan
oleh Menteri Pendidikan. Pasalnya, awal tahun ajaran baru akan dimulai pada
bulan September.
Aturan berpakaian menjadi masalah di
sekolah setelah Kementerian Pendidikan Mesir merujuk seorang kepala sekolah
untuk diselidiki setelah ia ditemukan mengenakan jalabiya (gamis).
Selama kunjungan mendadak ke sebuah
sekolah di Provinsi Sharqiya, Gubernur Sharqia Reda Abdel Sallam menyebutkan
bahwa kepala sekolah SD dan guru tersebut akan diselidiki setelah mereka
ditemukan mengenakan ‘pakaian yang tidak tepat’.
Di televisi, Menteri Al-Refaei
membahas masalah ini, dan menyatakan bahwa Kementerian tidak bermaksud menghina
atau mempermalukan guru itu, tapi harus ada tingkat profesionalisme tertentu di
sekolah di seluruh Mesir. Untuk memastikan guru dapat mematuhi aturan
berpakaian yang tepat.
Menteri Pendidikan juga mengusulkan
akan menyediakan pakaian untuk guru dengan harga bersubsidi.
Kontroversi baru-baru ini meletus
setelah beberapa restoran, klub, pantai dan kolam renang yang ditemukan
melarang perempuan mengenakan kerudung.
Menanggapi kontroversi tersebut, Menteri Pariwisata
Mesir telah mengumumkan bahwa setiap restoran atau fasilitas pariwisata yang
ditemukan menerapkan pelarangan kerudung akan ditutup.(ameera/arrahmah/GI)
Posting Komentar