Go Ihsan -Semasa hidupnya, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam jarang
sakit karena beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan
penyakit. Ada beberapa kebiasaan positif yang membuat Rasulullah Shallahu
‘alaihi wassalam selalu tampil fit, sehat dan jarang sakit, antara lain:
Pertama, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke mulut
rasulullah, kecuali makanan yang halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan
dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya.
Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau
bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi. Salah satu makanan kegemaran Rasul
adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan
saluran pencernaan. Rasul bersabda,” Hendaknya kalian menggunakan dua macam
obat, yaitu madu dan Alquran”(HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk
makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi
untuk udara (gas). Hal ini sebagaimana sabda rasulullah,”Anak Adam tidak
memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka
beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan
lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah
dan Ibnu Hibban).
Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo
sedang. Cara makan seperti ini akan menghindarkan seseorang dari tersedak
ataupun tergigit. Makanan bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ
pencernaan lebih ringan. Dari segi medis, makanan yang tidak dikunyah dengan
baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kanker di
usus besar.
Keempat, tidak meniup makanan/minuman panas. Dalam Hadits, Ibnu Abbas
meriwayatkan “Bahwasanya Rasulullah SAW melarang bernafas pada bejana minuman
atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani). Secara teori
ilmiah, hadits Rasulullah tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila kita
menghembuskan nafas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2),
yang apabila bercampur dengan air (H2O), akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan
cuka, sehingga menyebabkan minuman itu menjadi acidic (bersifat asam). Bila
kebiasaan ini berlangsung dalam waktu lama akan dapat merusak kinerja ginjal
serta dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Kelima, Tidak makan/minum sambil berdiri. Dari Anas bin Malik ra dari
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bahwasanya beliau melarang seseorang untuk
minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan ?”
Anas menjawab, “Kalau makan dengan berdiri itu lebih jelek dan lebih buruk.”
(HR Muslim). Jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum akan meluncur
langsung menuju kandung kemih tanpa disaring terlebih dahulu oleh sistem dalam
tubuh. Akibatnya akan terjadi pengendapan disaluran ureter. Endapan ini bila
semakin dapat menyebabkan penyakit kristal ginjal atau batu ginjal.
Keenam, cepat tidur dan cepat bangun. Rasulullah biasa tidur di awal malam dan
bangun pada pertengahan malam kedua. Kemudian beliau bersiwak, lalu berwudhu
dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur
melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang
dibutuhkan.
Cara
tidurnya pun penuh makna. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan
Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan,
sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau
memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke
sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu
makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat
mengendap secara proporsional. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar
proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke liver, baru
kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih
cepat tersuplai dari lambung.
Ketujuh, istiqomah melakukan puasa sunnah, di luar puasa
Ramadhan. Ada beberapa puasa sunnah yang beliau anjurkan, seperti Senin Kamis,
puasa Daud, puasa enam hari di bulan Syawal, dsb. puasa adalah perisai terhadap
berbagai macam penyakit jasmani maupun rohani. Puasa sangat ampuh untuk
detoksifikasi atau pembersihan racun dalam tubuh. []
Sumber: Ebook Kultum Ramadhan/ dari zonakeren.com
Posting Komentar