Go Ihsan - Menyakitkan? Itu sebaris subjek email yang dikirim beberapa
minggu yang lalu untuk Jameel Syed, orang di belakang proyek Muazin: Perjalanan
Bersejarah di Amerika. Ini sebenarnya salah satu dari beberapa email kebencian
yang diterima Jameel saat memulai proyeknya.
Apa yang begitu
kontroversial tentang proyek ini? Pada 3 April 2015, Jameel berangkat dari
rumahnya di Rochester Hills, Michigan untuk menjadi muazin pertama dalam
sejarah Amerika Serikat yang mengumandangkan azan di lima puluh negara bagian.
Muazin adalah orang
yang mengumandangkan azan sebelum salat. Jadi rencana Jameel adalah untuk
mengumandangkan azan di setiap masjid yanga ada di lima puluh negara bagian AS.
Perjalanan ini bukan hanya tur biasa untuk Jameel, itu adalah puncak dari misi
pribadinya sebagai muazin dan agar kata-kata Nabi Muhammad semakin dikenal
masyarakat luas.
“Muslim Amerika
merasa terputus dan tertekan oleh masuknya kebencian dan kefanatikan terhadap
mereka di negara mereka sendiri. Saya memulai proyek ini pertama untuk mencari
ridha Allah dan kemudian dengan harapan memperbaiki semangat Amerika dalam
kekuatan doa,” ujar Jameel seperti dimuat Saudi Gazette (25/4).
Jameel menjelaskan
kehidupan Muslim yang baik telah lama dibajak oleh sekelompok orang yang tidak
mewakili 1 miliar lebih Muslim yang hidup damai dan penuh harmoni di dalam
masyarakat seluruh dunia. Kata dia, proyek ini bertujuan menunjukkan komunitas
Muslim bisa melakukan hal yang baik.
Mencoba untuk
mencapai ke-50 negara hanya dalam 35 hari, Jameel berusaha menunjukkan kepada
dunia bahwa Muslim Amerika tidak hanya terintegrasi secara penuh dan harmonis
ke dalam masyarakat, tetapi lebih kuat dan tangguh dari sebelumnya, bahkan di
tengah-tengah meningkatnya Islamophobia. Proyek Muazin berusaha menampilkan
keindahan dan semangat masyarakat Muslim di seluruh Amerika Serikat.
Setelah melakukan
azan, Jameel akan mewawancarai pimpinan masjid di seluruh 50 masjid di negara
bagian, dengan fokus pada tiga topik: sejarah umat Islam dalam negara itu,
hubungan komunitas Muslim dan antar agama di sekitar masjid, dan pesan masjid
yang ingin disampaikan kepada orang-orang di seluruh dunia.
Bagi Yahya Sultan,
manajer Proyek Muazin dari New Jersey, proyek ini juga merupakan perjalanan yang
sangat pribadi.
“Saya lahir dan
dibesarkan di AS. Ini adalah negara saya dan saya menolak untuk berdiri
diam-diam sementara kebencian terus memburuk dan menyebar di negara kita,” kata
Yahya.
Jameel berharap
perjalanannya akan memberi inspirasi kepada Muslim Amerika dan Muslim di
seluruh dunia; untuk berbuat baik bagi masyarakat yang lebih besar. Jameel dan
Yahya diperkirakan akan kembali ke Michigan pada 8 Mei mendatang. (EraM)
Posting Komentar