Go Ihsan - Jakarta tengah
diguncang serangan teror. Seperti aksi teror lain, yang ditakutkan adalah
serangan itu dikaitkan dengan golongan atau agama tertentu.
Kadiv
Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan menegaskan, serangan teror yang
terjadi di daerah Thamrin, Jakarta, bukanlah aksi atau gerakan Islam. Bahkan,
ia menekankan kalau serangan bom dan penembakan yang terjadi tidak terkait dengan
agama sama sekali.
"Gerakan
teroris ini bukan gerakan agama ataupun gerakan Islam," kata Anton, Kamis
(14/1).
Ia
menerangkan, pihak kepolisian sendiri sudah melakukan identifikasi terhadap
gerakan-gerakan radikal yang ada di Indonesia. Anton mengungkapkan kalau di
Indonesia memang terdapat cukup banyak gerakan radikal, yang jumlahnya mencapai
1.085 gerakan.
Anton
mengatakan, gerakan-gerakan radikal yang ada selalu bergerak di bawah tanah dan
tidak seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM). Hal itu membuat gerakan radikal
tidak harus terdaftar serta merupakan gerakan yang menekankan ideologi dan
gerakan fisik.
Sebelumnya,
serangan teror berupa ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jakarta pada Kamis
(14/1) pagi. Serangan itu mengakibatkan tujuh korban sipil yang dua di
antaranya meninggal, serta lima anggota kepolisian yang mengalami luka berat.(Rol)
Posting Komentar