Go Ihsan - Islam adalah agama yang
mengajarkan kelembutan, cinta kasih, dan persaudaraan. Dalam Islam tidak ada
sama sekali ajaran untuk merusak, meneror, apalagi membunuh sesama manusia.
"Sejak dulu warisan Islam itu adalah kelembutan dan kasih sayang sesama
manusia. Salah satu contoh Islam menyuruh umatnya berdakwah secara hikmat dan
memberi nasihat dengan cara yang baik dan lembut. Bahkan untuk setiap masalah
yang terjadi, Islam menyarankan dilakukan dialog tanpa menyakiti
siapapun," tutur Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof. Dr. KH. Ahmad
Satori Ismail, kepada wartawan hari ini (Senin, 18/4).
Menurutnya, Islam yang indah, lembut dan damai itu selalu diajarkan Nabi Besar
Muhammad SAW. Bahkan saat terjadi perang, juga diajarkan untuk menghormati
musuh dan tidak boleh menyakiti anak-anak, wanita, dan orang tua. Semua itu
adalah cerminan bahwa cara-cara kekerasan itu bukan Islam, apalagi tindakan itu
menimbulkan korban jiwa.
"Jadi tidak ada hubungannya antara Islam dan dengan aksi-aksi terorisme
yang terjadi akhir-akhir ini. Mereka tidak paham makna sebenarnya Islam yang
mengajarkan kelembutan, kedamaian dan rahmatan
lil alamin. Itulah inti
ajaran Islam," ujar KH Ahmad Satori Ismail.
Ia ingatkan generasi muda agar tidak terjebak dan terpengaruh propaganda paham
radikal terorisme. Salah satunya adalah pengertian jihad. Menurutnya, jihad
bukanlah dengan bom bunuh diri, melainkan dengan berbagai cara yang
bermartabat. Contohnya, saat terjadi perang kemerdekaan Indonesia, karena Islam
menentang berbagai bentuk penjajahan dan penindasan maka umat Islam diwajibkan
berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
"Di zaman sekarang, perjuangan (jihad) kita bukan dengan angkat senjata,
tapi dengan memerdekaan negeri ini dari pengaruh asing, kemiskinan, sehingga
Indonesia bisa menjadi negara yang aman, damai, makmur, dan sejahtera,"
ungkap Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI ini.
Sementara itu, Guru Besar Sosiologi Agama UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr.
Bambang Pranowo, menilai penguatan pemahaman Islam yang moderat dan toleran
menjadi salah satu senjata untuk mencegah masuknya paham kelompok radikal
terorisme seperti ISIS.
Menurutnya, langkah yang telah dilakukan pemerintah melalui Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan melakukan kampanye dan sosialisasi
pencegahan paham kekerasan dan ISIS di berbagai kalangan sudah bagus. Namun,
harus ditindaklanjuti dengan adanya penguatan pemahaman tentang Islam sesuai
ajaran yang benar.
Posting Komentar