Go Ihsan -SURGA dan
neraka diciptakan oleh Allah SWT sebagai motivasi sekaligus peringatan bagi
manusia untuk beramal sebaik-baiknya di dunia ini.
Di hari
kiamat kelak, semua manusia akan melalui hisab, yaitu perhitungan amal atas
dosa dan pahala yang telah dikerjakannya ketika di dunia. Tetapi amat malang,
terdapat 6 golongan manusia yang akan dimasukkan ke dalam neraka tanpa hisab di
sebabkan dosa besar dan kemungkaran yang mereka lakukan ketika di dunia.
Abu Hurairah
r.a berkata, Rasulullah S.A.W bersabda artinya :
“Enam
golongan manusia yang akan dimasukkan ke neraka pada hari kiamat sebelum hisab
(perhitungan amal) yaitu:
1. Penguasa yang zalim.
Pemimpin
yang telah dipilih oleh rakyat dan diberikan amanah untuk memimpin negara
sekiranya ia melakukan kezaliman kepada rakyat dan tidak berlaku adil tidak
akan dapat mencium keharuman surga dan dimasukkan kedalam neraka sebelum hisab
(perhitungan amal).
Ma’qil Ibnu
Yasar r.a berkata
“ Saya
mendengar Nabi S.A.W bersabda maksudnya :
“Tidak ada
seorang hamba yang Allah serahkan kepadanya untuk memimpin segolongan rakyat
lalu ia tidak memelihara rakyatnya itu dengan menuntut dan memimpin mereka
kepada kemaslahatan dunia dan akhirat melainkan tiadalah ia mencium bau syurga.”(Hadis
Riwayat Bukhari dan Muslim)
2. Orang yang fanatik (menyombongkan
kebangsaannya)
Islam
melarang umatnya mengutamakan kemegahan atau ta’ashsub kepada sesuatu
kaum/bangsa dan sifat seperti ini disebut memperjuangkan ashabiyah.
“Seorang
lelaki (ayah perempuan yang meriwayatkan hadis) bertanya: ‘Wahai Rasulullah,
adakah dianggap ashabiyah puak orang yang sayang kepada kaum bangsanya?’ Jawab
baginda S.A.W : ‘Tidak, tetapi ashabiyah ialah apabila seorang itu menolong
bangsanya kepada kezaliman”. (Hadis Riwayat Abu Daud, Ibn Majah dan sebagainya)
3. Pemimpin yang Sombong
Sifat
sombong adalah salah satu sifat yang sangat dimurkai oleh Allah SWT. Karena
sebenarnya tidak ada yang bisa disombong oleh manusia. Meskipun memilih
kekuasaan dan kekayaan yang berlimpah, itu semua adalah milik Allah SWT. Bila
Allah berkehendak, maka semua yang dimiliki tersebut dalam waktu singkat.
Dari
Abdullah bin Mas’ud dari Nabi s.a.w., bahwasanya baginda bersabda yang
bermaksud, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar
biji sawi dari kesombongan.”
Salah
seorang berkata, “Sesungguhnya ada orang yang menyukai baju dan sandal yang
bagus.”
Rasulullah
S.A.W. bersabda yang bermaksud, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan
mencintai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (Hadis
Riwayat Muslim)
4. Pedagang atau Ahli Perniagaan yang
Curang
Salah satu
cara mencari rezeki yang dianjurkan oleh Allah SWT adalah dengan cara
perniagaan. Ini merupakan kegiatan ekonomi jual beli yang dianjurkan untuk
dilakukan oleh umat Islam. Ini karena aktivitas perniagaan menjanjikan hasil
laba yang berlipat ganda jika berusaha denga bersungguh-sungguh
Namun, jika
perniagaan ini dilakukan dengan penipuan yakni menaikkan harga barang, mengubah
ukuran timbangan atapun menimbun barang adalah sesuatu yang dilarang. Tujuan
perniagaan jika berujuk pada ajaran agama Islam adalah untuk memperbesar,
memperpanjang dan memperluas aktivitas syariat Islam dengan tujuan beribadah
serta mengharap ridho dari Allah SWT.
5. Orang Bodoh yang Mempertahankan
Kejahilannya
Islam adalah
agama yang sangat memuliakan ilmu pengetahuan. Terlebih lagi jika ilmu yang
dipelajari tersebut diamalkan dan disebarkan untuk dimanfaatkan oleh orang
lain.
Nabi S.A.W.
bersabda yang maksudnya, ”Barangsiapa menuntut ilmu berarti menuntut jalan ke
syurga”. (Hadis Riwayat Muslim)
6. Ahli Ilmu karena Hasad Dengkinya
Hasad atau
dengki diartikan sebagai sifat seseorang yang tidak suka jika melihat orang
lain mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. Bahkan, orang ini ingin kenikmatan
tersebut hilang dari orang lain. Sifat ini adalah sifat yang miliki oleh Iblis
karena ia merasa cukup iri hati kepada Nabi Adam as serta anak cucunya.
Dari Abu
Yazid Usamah bin Zaid bin Haritsah r.a yang berkata, “Aku mendengar Rasulullah
S.A.W. bersabda yang bermaksud : ‘Seseorang didatangkan pada hari Qiyamat, lalu
dilempar ke Neraka. Maka keluarlah isi perutnya. Dengan isi perut yang keluar
itu ia berputar-putar seperti himar yang mengitari porosnya. Para penghuni
neraka berkumpul di dekatnya, seraya mengatakan, ‘Wahai si Fulan! Apa yang
terjadi padamu? Bukankah (dulu) kamu memerentah kepada yang makruf dan mencegah
dari yang mungkar?’ Ia menjawab, ‘Ya, memang dulu aku memerintahkannya kepada
yang makruf, namun aku tidak melaksanakannya dan mencegah dari yang mungkar,
namun aku melanggarnya’.”(Hadis Riwayat Muttafaq Alaih).
Sumber:
.infophoria.com
Posting Komentar