Go Ihsan -Juru bicara DPP Front Pembela
Islam (FPI) Slamet Maarif mengecam keras tindakan belasan anggota Bantuan Ansor
Serbaguna (Banser), Nahdlatul Ulama (NU) yang membakar bendera hitam
bertuliskan kalimat Tauhid. Slamet menyebut tindakan tersebut sungguh tidak beradab.
Sebelumnya, beredar video
berisi belasan anggota Banser Garut membakar bendera hitam bertuliskan kalimat
tauhid pada perayaan Hari Santri, Minggu (21/10).
“Kami sangat mengecam dengan
tindakan mereka, apa mereka tidak tahu di situ ada kalimat tauhid? Setan apa
yang masuk ke mereka?” kata Slamet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin
(22/10).
Slamet menganggap tindakan
Banser yang membakar bendera tersebut serupa dengan gaya kader Partai Komunis
Indonesia (PKI) di masa silam. Dia menyayangkan hal itu kembali terlihat di
masa kini.
“Ini tindakan yang tidak
beradab mirip Gaya PKI,” kata Slamet.
Slamet menilai Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) mesti turun tangan. Dia meminta PBNU harus mengambil
tindakan dengan meminta maaf kepada seluruh umat Islam atas tindakan Banser
tersebut. Menurut Slamet, ada unsur tindakan penodaan agama karena bendera yang
dibakar memuat kalimat tauhid.
“Ini mengarah kepada penodaan
agama polisi wajib usut dan tangkap pelakunya,” ucap Slamet.
Sebelumnya, beredar video
berisi belasan anggota Banser membakar bendera hitam bertuliskan kalimat
tauhid. Tindakan itu dilakukan oleh mereka seraya menyanyikan Mars NU.
Ketua GP Ansor Yaqut Cholil
Qoumas membenarkan hal tersebut. Kejadian terjadi saat perayaan Hari Santri di
Garut pada Minggu (22/10).
“Betul. Itu di Garut. Menurut
laporannya, kejadian di hari peringatan hari santri kemarin di Garut,” tutur
Yaqut saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (22/10).
Yaqut mengklaim pembakaran
bendera yang mirip dengan milik HTI merupakan upaya untuk menjaga kalimat
tauhid. Menurutnya, anggota Banser tidak akan membakar jika bukan kalimat
tauhid yang tertera pada bendera.
“Membakar bendera yang ada
tulisan kalimat tauhid tersebut, hemat saya, teman-teman ingin memperlakukan
sebagaimana jika mereka menemukan potongan sobekan mushaf Alquran,” kata Yaqut.
“Jika
bukan bendera yang ada tulisan tauhidnya, bisa jadi, sama mereka tidak dibakar,
tetapi langsung buang saja ke comberan,” lanjutnya. [cnn]
Posting Komentar