Go Ihsan - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin
mengatakan bahwa kolaborasi Russia-Dunia Islam dapat menjadi alternatif
terhadap penyelesaian masalah peradaban dewasa ini.
Hal tersebut dialaskan pada kenyataan bahwa kedua pihak
memiliki potensi besar baik Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam, yang
jika dipadukan akan menjadi kekuatan efektif dunia.
Pernyataan itu dikatakan Din pada Pertemuan Tahunan Ke-4
Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam yang berlangsung di Makchkala, Republik
Dagestan, Federasi Russia. Pertemuan dihadiri sekitar 40 tokoh dari 22 negara
Muslim dan dari Federasi Russia.
Pada pembukaan hadir Mr. Rustam Minikhanov, Presiden
Republik Tatarstan yang juga sebagai Ketua Grup, Mr. Vladimir Vasiliev,
Presiden Republik Dagestan, dan Sekjen Grup Ambassador Veniamin Popov.
Din Syamsuddin yang sudah menjadi anggota Grup Visi
Strategis sejak 2007 lebih lanjut menegaskan bahwa berbagai krisis yang melanda
dunia dewasa ini, sejak krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, yang
sejatinya merupakan krisis moral, memerlukan solusi yang tepat dan kolaborasi
antar agama dan bangsa.
Oleh karena itu, menurut Din, kolaborasi Russia-Dunia Islam
perlu mengambil bentuk kerja sama nyata dalam berbagai bidang peradaban, baik
ekonomi dan perdagangan, pendidikan dan budaya, maupun politik dan militer.
Kerja sama itu sudah dimulai baik secara multilateral maupun
bilateral antara Russia dan salah satu negara Islam. Namun, adalah sangat
mendesak untuk ditingkatkan terutama dengan pergeseran geopolitik dan
geoekonomi dunia dari Atlantik ke Pasifik dengan munculnya Kawasan Asia Timur.
Secara khusus kolaborasi Russia-Dunia Islam perlu
mengantisipasi kemunculan China dengan ambisi Belt and Road Iniative-nya.
Ambisi tersebut perlu direspons positif dan menghalanginya agar tidak menjadi
kekuatan hegemonik baru di dunia.
Dalam kaitan ini, hubungan Russia-Dunia Islam perlu
berlanjut pada kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan meningkatkan investasi
masing-masing, dan dalam bidang pendidikan tinggi terutama dengan saling tukar
menukar mahasiswa dan dosen, serta kerja sama dalam bidang pengkajian dan
penelitian.
Pertemuan Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam berlangsung
setiap tahun dengan tempat berpindah-pindah. Sebelumnya beberapa kali di
Moskow, kemudian di Kazan, Grozny City, dan sekarang di Ibu Kota Dagestan,
Makchkala.
Pada kesempatan pertemuan di Makchkala, Din Syamsuddin, yang
juga Pengasuh Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, juga
menawarkan beasiswa bagi anak-anak Muslim Russia untuk belajar ke Sumbawa
(sebelumnya sudah ada empat santri dari Russia di antara 46 santri dari
berbagai negara). (Tlsr)
Posting Komentar