Go Ihsan - Anggota Pusat Islam McLean
(MIC) tiba di sebuah sidang di Virginia Utara pada Rabu (14/11) waktu setempat.
Untuk kedua kalinya, MIC meminta adanya pembatalan atas pembatasan jam ibadah
dan jamaah. Namun, keputusan itu ditangguhkan lagi.
Acara
dengar pendapat umum itu digelar di Fairfax County. Pertemuan digelar untuk
memutuskan apakah MIC harus diizinkan untuk memperpanjang jam operasinya guna
memungkinkan jamaah melaksanakan Shalat Subuh.
Pendapat
datang dari Asosiasi Komunitas Carrington (CCA) yang merupakan tetangga di
sekitar masjid. Mereka mengatakan, suara yang diduga berasal dari kalangan
Muslim yang berkumpul di pagi hari akan terdengar di rumah-rumah terdekat, yang
menurut mereka itu pelanggaran kebisingan. Beberapa anggota komunitas
Carrington mencatat bahwa perpanjangan jam akan menyebabkan gangguan di daerah
tersebut.
"Kebisingan
adalah masalah, bahkan dengan jam saat ini kita sedang terbangun dengan bunyi
'bip' yang tajam ketika orang mengunci dan membuka kunci mobil mereka,"
kata seorang anggota komunitas, Stephanie Buchanan.
Namun,
tidak ada keluhan yang diajukan sejauh ini. Tujuh pemilik rumah komunitas
Carrington, tetangga yang terdekat dengan pusat Islam mengatakan, mereka tidak
terganggu oleh layanan ibadah di pagi hari. Sementara itu, The Board of Zoning
Appeals (BZA) menyinggung bahwa argumen itu belum pernah terjadi sebelumnya.
"Kami tampaknya lebih sensitif terhadap masalah kebisingan sekarang
daripada sebelumnya," kata anggota dewan zonasi James Hart, dilansir
di Anadolu Agency, Kamis
(15/11).
Sejak
sidang terakhir, Departemen Perencanaan dan Zonasi Fairfax County menyajikan
laporan yang telah diubah yang akan memungkinkan perpanjangan jam untuk layanan
ibadah yang akan diadakan antara pukul 04.00 hingga 07.00, tanpa batasan
terkait mobil.
Laporan
itu juga merekomendasikan perpanjangan khusus untuk acara keagamaan, termasuk
bulan Ramadan, Tahun Baru Islam, dan perayaan Idul Fitri. BZA memutuskan untuk
tidak menyetujui laporan itu dan memutuskan untuk menunda keputusan hingga 12
Desember. Mereka beralasan itu akan memungkinkan lebih banyak waktu untuk
melakukan laporan lalu lintas dan kebisingan lebih lanjut dari daerah di
sekitar tempat ibadah.
MIC
membuka pusat Islam di lokasi saat ini di area Tyson Corner pada 2015 lalu. MIC
juga merupakan satu-satunya area ibadah umat Islam dalam radius 10 mil, dengan
jamaah sekitar 220 orang.
Pusat
Islam ini mendapat izin khusus sebagai tempat ibadah, namun dengan pembatasan
tertentu. MIC tidak memungkinkan layanan ibadah penuh antara pukul 16.00 hingga
19.00 pada hari kerja. Selain itu juga hanya mengizinkan 10 jamaah untuk
melaksanakan Shalat Subuh.
Pada
April lalu, MIC meminta perpanjangan waktu untuk memungkinkan mereka beroperasi
dengan kapasitas penuh mulai pukul 04.00 hingga 12.30. Masjid berpendapat bahwa
sejak mereka dibuka tidak ada keluhan kebisingan selama jam pagi. "Layanan
ibadah Fajr bukan waktu pesta. Mereka tidak ada di sana untuk obrolan
kosong," kata anggota dewan MIC, Zafar Farooqi.
Namun,
Asosiasi Komunitas Caarrington mengajukan keluhan setelah melihat 12 mobil yang
diparkir di tempat parkir pada saat waktu Shalat Subuh. Hal itu dianggap
melanggar perjanjian awal batas 10 mobil.
Karena
daerah itu menunda layanan pagi, Shalat Subuh telah ditangguhkan. Menurut
keyakinan Islam, shalat lima kali sehari adalah wajib, dengan ibadah pertama
dimulai saat fajar dan yang terakhir berakhir pada malam hari.
Anggota
komunitas MIC, bersama dengan anggota komunitas agama lainnya, bergiliran satu
demi satu untuk memohon kepada dewan untuk mencabut batasan tempat-tempat di
masjid. Presiden MIC, Sultan Chaudhry, mengatakan MIC memainkan peran sentral
dalam kehidupan dan menghubungkan mereka dengan satu sama lain. "Ketika
anda mengunjungi kami, anda akan menemukan tempat ibadah orang Amerika yang klasik,"
kata Chaudry.
Seorang
rabi di Kuil Rodef Shalom, Jeff Sacks, menanggapi soal pembatasan jam ibadah
tersebut. "Sebagai pemimpin komunitas agama sendiri, saya belum pernah
melihat lembaga yang diminta untuk membatasi penggunaannya atau tempat
parkirnya sampai tingkat yang sangat ekstrim," kata Sacks. (Rep)
Posting Komentar