Go Ihsan - Wakil Ketua DPR-RI, Fadli Zon menyebut diplomasi luar negeri
Indonesia melempem di masa pemerintahan Jokowi. Ia menilai, Jokowi juga tidak
menaruh perhatian pada persoalan-persoalan Internasional seperti diskriminasi
muslim Uighur.
“Kelihatan sekali politik luar negeri di era pemerintahan
pak Jokowi ini sangat melempem dan tidak menunjukkan kapasitas sebagai negara
besar. Negara kecil saja menurut saya berani untuk mengambil suatu sikap,” kata
Fadli Zon saat menjadi pembicara di diskusi media ‘Mengungkap Fakta Pelanggaran
HAM Terhadap Etnis Uighur’ pada Kamis (20/12/2018).
Fadli melihat, saat ini Indonesia tidak mengambil sikap
politik untuk berperan aktif dalam menyikapi kasus-kasus yang langsung menjadi
fokus umat Islam. Mestinya, kata dia, kita sebagai negara berpenduduk muslim
terbesar di dunia dan mempunyai mandat konstitusi dalam politik luar negeri
Indonesia yang bebas aktif.
“Oleh sebab itu, seharusnya kita berperan lebih maju untuk
menunjukkan bahwa kita mempunyai kepedulian, dan kita ini pemimpin di
negara-negara itu,”imbuhnya.
Menurut Fadli Zon, dengan sikap politik untuk aktif berperan
Indonesia harusnya bisa menjadi referensi negara-negara lainnya. Ia
menyebutkan, negara-negara di timur tengah dan negara-negara yang berpenduduk
muslim yang cukup besar di belahan asia, afrika, eropa mempunyai harapan besar
pada Indonesia untuk memimpin dalam menyikapi isu-isu tersebut.
“Mereka berharap Indonesia bisa memimpin dalam isu-isu ini
untuk ikut berperan aktif dalam penyelesaian konflik. Atau kalau ada
pelanggaran hak asasi manusia tentu kita ikut mengecam dan bahkan mencari
solusi,”ungkapnya.
Fadli pun mengakui, kini posisi tersebut telah diambil oleh
negara lain seperti Turki. Dia mencontohkan beberapa waktu lalu, Turki
menyelenggarakan liga parlemen Al-Quds dalam menyikapi Palestina. Liga Parlemen
tersebut menghimpun berbagai negara-negara baik dari sisi pemerintahan maupun
parlemen.
“Tetapi kalo kita lihat Indonesia sekarang ini seperti
negara-negara kecil, seperti Banana Republic yang tidak ada suaranya di
forum-forum Internasional dan tidak terlihat bahwa kita punya diplomasi yang
tangguh,”ujarnya lagi. (Kiblat)
Posting Komentar