Halloween party ideas 2015

Go Ihsan - Wakil Ketua DPR-RI, Fadli Zon menyebut diplomasi luar negeri Indonesia melempem di masa pemerintahan Jokowi. Ia menilai, Jokowi juga tidak menaruh perhatian pada persoalan-persoalan Internasional seperti diskriminasi muslim Uighur.

“Kelihatan sekali politik luar negeri di era pemerintahan pak Jokowi ini sangat melempem dan tidak menunjukkan kapasitas sebagai negara besar. Negara kecil saja menurut saya berani untuk mengambil suatu sikap,” kata Fadli Zon saat menjadi pembicara di diskusi media ‘Mengungkap Fakta Pelanggaran HAM Terhadap Etnis Uighur’ pada Kamis (20/12/2018).

Fadli melihat, saat ini Indonesia tidak mengambil sikap politik untuk berperan aktif dalam menyikapi kasus-kasus yang langsung menjadi fokus umat Islam. Mestinya, kata dia, kita sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan mempunyai mandat konstitusi dalam politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.


“Oleh sebab itu, seharusnya kita berperan lebih maju untuk menunjukkan bahwa kita mempunyai kepedulian, dan kita ini pemimpin di negara-negara itu,”imbuhnya.

Menurut Fadli Zon, dengan sikap politik untuk aktif berperan Indonesia harusnya bisa menjadi referensi negara-negara lainnya. Ia menyebutkan, negara-negara di timur tengah dan negara-negara yang berpenduduk muslim yang cukup besar di belahan asia, afrika, eropa mempunyai harapan besar pada Indonesia untuk memimpin dalam menyikapi isu-isu tersebut.

“Mereka berharap Indonesia bisa memimpin dalam isu-isu ini untuk ikut berperan aktif dalam penyelesaian konflik. Atau kalau ada pelanggaran hak asasi manusia tentu kita ikut mengecam dan bahkan mencari solusi,”ungkapnya.

Fadli pun mengakui, kini posisi tersebut telah diambil oleh negara lain seperti Turki. Dia mencontohkan beberapa waktu lalu, Turki menyelenggarakan liga parlemen Al-Quds dalam menyikapi Palestina. Liga Parlemen tersebut menghimpun berbagai negara-negara baik dari sisi pemerintahan maupun parlemen.

“Tetapi kalo kita lihat Indonesia sekarang ini seperti negara-negara kecil, seperti Banana Republic yang tidak ada suaranya di forum-forum Internasional dan tidak terlihat bahwa kita punya diplomasi yang tangguh,”ujarnya lagi. (Kiblat)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.