Halloween party ideas 2015

Dalam kehidupan sehari-hari, manakala tengah berkumpul dengan teman, tanpa di sadari kita telah berbuat "ghibah" (menggunjing), menggosip istilah populernya. Bahkan sering kita merasa kurang asyik, jika dalam topik pembicaraan tidak ada agenda menggunjingkan kejelekan ataupun kekurangan orang lain. Terkadang sampai lupa waktu. Padahal, seandainya waktu itu digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, tentulah dapat menghasilkan sesuatu yang sangat berharga.
1084
Kalau saja kita sadar, ghibah adalah merupakan dosa besar. Imam Ibnu Hajar al-Asqolany dalam kitab "al-Zawaajir" menyatakan, banyak dalil-dalil yang bersumber dari al-Qur'an, as-Sunnah maupun pendapat para ulama yang menjelaskan bahwa ghibah adalah merupakan dosa besar, diantaranya Al-Qur'an surah al-Hujurat ayat 12, Allah swt berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

Begitu pula Hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah: Dari Abu Bakarah berkata: "Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. berjalan melewati dua kuburan, lalu beliau berkata. "Sesugnguhnya kedua mayat ini sedang disiksa karena melakukan dosa besar, yang pertama karena sebab (tidak hati-hati) ketika kencing dan yang kedua karena suka menggunjing orang lain".

Bahkan Imam Nawawi dalam kitabnya "al-Adzkaar" mengatakan, seyogyanya bagi orang yang mendengar jika ada seorang muslim dipergunjingkan, dia harus berusaha untuk menghentikannya, jika tidak bisa dihentikan dengan ucapan maka harus diihentikan dengan tangan (kekerasan), dan ketika dia tidak mampu menggunakan keduanya, maka dia harus membubarkan perkumpulan tersebut agar tidak berlanjut.

Sebegitu kerasnya dan tegasnya Imam Nawawi menyikapi ghibah karena merupakan sebuah dosa besar, namun sayang di zaman yang sudah edan ini, kita justru menganggap gossip sebagai suatu yang enteng. Apalagi di ikuti oleh media massa dan televisi yang keranjingan untuk membuka aib orang lain, sehingga kian hari masalah ghibah ini sudah dianggap sebagai sesuatu yang lumrah saja. Sementara kita yang menonton pun menerima begitu saja, tanpa sadar kalau hukum ghibah ini tidak hanya akan mengenai orang yang membuat gossip, tapi juga si pendengar gossip tersebut.

Dispensasi


Tapi apakah ghibah ini dilarang secara mutlak, adakah ghibah yang diperbolehkan? Ada pengecualiaan atau dispensasi untuk seseorang berbuat ghibah, apabila ghibah dilakukan dengan alasan yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Dalam kaitannya dengan permasalahan ini, Imam Muslim mengatakan bahwa, boleh bagi seseorang melakukan ghibah hanya terbatas dalam 6 kondisi, yaitu :

1.Boleh bagi orang yang terzalimi untuk mengadukan kepada yang berwenang maupun hakim dengan membeberkan kejahatan ataupun kejelekan orang yang zalim tersebut.

2. Orang yang berkeinginan untuk merubah kemungkaran, diperbolehkan melaporkan kepada orang yang mempunyai kekuasaan (perangkat keamanan) bahwa si fulan telah melakukan perbuatan yang tidak baik.

3. Bagi orang yang meminta fatwa boleh mengadukan kepada mufti, bahwa si fulan telah menganiayanya.

4.Tajrih (membuka aib) rawi dan saksi demi tujuan untuk menjelaskan kepada kalangan umat Islam bahwa rawi dan saksi tersebut tidak pantas untuk dipercaya perkataannya.

5. Boleh melakukan ghibah terhadap orang fasiq, ahli bid'ah dan penguasa yang zalim demi tujuan untuk memberikan peringatan kepada orang, agar tidak melakukan perbuatan serupa.

6. Ketika seorang terkenal karena julukannya seperti: si buta, si tuli, si botak. Maka boleh bagi orang lain memanggil (menggunakan) julukan tersebut tanpa bermaksud menghina.

Akibat-akibat buruk ghibah:

1. Orang yang suka menggunjing kejelekan orang lain, akan
mendapatkan siksa di neraka dengan memakan bangkai busuk.
2. Allah SWT akan menyiksa si penggunjing di kuburannya.
3. Orang yang sering melakukan ghibah akan menghilangkan
cahaya keimanan yang terdapat dalam hatinya.
4. Menjadi penyakit di masyarakat yang dapat merenggangkan dan
bahkan memutuskan tali persahabatan di antara sesama
saudara muslim.

Melihat begitu buruknya dampak ghibah, alangkah baiknya kita ketika sedang berkumpul, kalau belum bisa mengucapkan suatu ucapan yang bermanfaat, maka lebih baik diam. Diam bisa menjadikan seorang selamat dari kebencian. Semakin banyak orang barbicara semakin banyak pula kesalahan yang diucapkan. Wallahu a'lam bishshowab.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.