Go Ihsan - Seorang remaja SMA di Amerika Serikat mengaku telah membobol
email direktur badan intelijen CIA, John Brennan dan Menteri Pertahanan Dalam
Negeri Jeh Johnson. Saat ini klaim itu tengah diselidiki oleh FBI dan Secret
Service.
Laporan ini pertama
kali diberitakan oleh New York Post hari Minggu lalu. Kepada Post, remaja itu
mengatakan telah membobol email AOL milik Brennan dan mengakses akun Comcast,
penyedia layanan internet, milik Johnson. Pelaku yang mengaku siswa SMA
ini kepada The Post berujar, dia mengambil banyak dokumen sensitif di email
Brennan, termasuk aplikasi keamanan rahasia setebal 47 halaman.
Data lainnya di
email pribadi Brennan yang berhasil dicuri adalah nomor Jaminan Sosial dan
informasi personal dari puluhan pejabat intelijen AS.
Email yang dicuri
juga termasuk surat pemerintah soal “teknik interogasi keras” terhadap
tersangka terorisme. Hacker ini tidak mengungkapkan identitas asli dan
alamat dia tinggal. Dia menegaskan dirinya adalah siswa SMA, bukan Muslim, dan
membenci kebijakan luar negeri AS serta mendukung kemerdekaan Palestina.
Dia mengaku meretas
email itu bersama kawan-kawan sekolahnya dengan menggunakan taktik yang sangat
sederhana. Cara ini dinamakan “rekayasan sosial”, yaitu dengan
mengumpulkan informasi pribadi sasaran yang tersedia di internet dan
menggunakannya untuk membobol email.
Dalam kasus ini,
pelaku mengelabui karyawan Verizon, operator internet, untuk memberikan
informasi Brennan dan berhasil meminta AOL meminta kata kunci baru email bos
CIA itu. Kata kunci baru itu kemudian diberikan ke email para peretas.
Taktik yang
mengandalkan kepiawaian menjawab dan berbicara dengan operator perusahaan
penyedia layanan internet ini terbukti berhasil dalam berbagai kesempatan,
kendati taktik ini dinilai teknik yang berbahaya dan rawan tertangkap.
Cara ini digunakan
para hacker saat membobol email mantan kandidat wakil presiden Sarah Palin pada
2008 hanya dengan menjawab pertanyaan keamanan yang sangat mudah, yaitu hari
ulang tahun dan kode pos.
FBI dan badan
federal lainnya seperti Secret Service saat ini tengah menyelidiki kasus ini.
Dihubungi CNN pada Senin (19/10), pelaku mengaku belum dikontak oleh petugas
keamanan terkait pembobolan tersebut.
Pejabat intelijen
yang dihubungi CNN mengatakan bahwa tidak ada informasi rahasia yang berhasil
dicuri peretas dari email Brennan.
Pelaku peretasan
mengatakan dia memiliki motivasi politis atas tindakannya itu dan ingin
mempermalukan pemerintah AS.
“John dan Jeh adalah
orang besar dan pejabat tinggi, jadi jika kami meretas mereka, pasti memalukan.
Tapi ini karena pemerintah membunuh orang yang tidak berdosa, mereka juga
mendanai (Israel) untuk membunuh orang tidak berdosa,” kata hacker yang
memiliki nama Cracka di Twitter itu.(ts/CNN)
Posting Komentar