Halloween party ideas 2015

img_0073

Alhamdulillah atas takdir dan perkenan Allah SWT, pada musim haji tahun 1425 H yang, saya bersama istri dapat menunaikan kewajiban rukun Islam ke 5, ibadah Haji ketanah suci. Saya yakin para pembaca sudah sangat sering mendengar kisah perjalanan haji dan kesan kesan rohani yang mendalam darti para jama’ah haji yang baru saja pulang, dimana setiap kesan pengalaman mereka satu sama lain saling berbeda.

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman yang sebenarnya tidak berkaitan dengan rangkaian ritual pelaksanaan ibadah haji. Namun rasanya cukup berkesan untuk diceritakan, pengalaman menarik menyaksikan kebesaran Ilahi yang berada di suatu tempat yang tidak jauh dari kota Madinah. Suatu fenomena langka disuatu kawasan perbukitan yang dinamai Manthiq Baidho atau Kawasan Keputih putihan. Karena dibandingkan dengan kawasan kawasan perbukitan atau padang pasir lain di bumi Arab Saudi yang umumnya berwarna kehitam hitaman atau kecoklat coklatan, pertbukitan dan pasir di kawasan ini berwarna keputih putihan atau keabu abuan.

Kami mengunjungi kawasan itu menggunakan 2 buah bus dengan muatan penuh, masing masing sekitar 50 orang penumpang. Di suatu tempat dalam kawasan Manthiq Baidho itu, bus dihentikan sopir. Kemudian pemandu rombongan memberitahu bahwa jalanan didepan sedikit menanjak sebelum kembali mendatar. Sopir mengangkat kaki dari pedal gas (duduk bersila di joknya), perseneling diletakan pada posisi netral.

Saya yang berada dideretan jok belakang pindah kedepan, jongkok di gang diantara deretan jok depan untuk membuktikan informasi pemandu tersebut. Ternyata memang demikian keadaannnya. Tanpa kekuatan mesin tiba tiba bus berjalan, makin lama makin kencang. Dengan kekuatan penuh tadi, bus berjalan (menurut perkiraaan saya) sekitar 40 – 50 km/jam sejauh kira kira 5 – 6 km. Subhanallah.

Menurut pemandu hal itu bisa terjadi karena dikawasan itu terdapat magnet bumi dengan kekuatan yang sangat besar, sehingga dapat menarik bus berhenti dengan sarat penumpang itu. Hanya saja, hingga saat ini belum bisa dipastikan dimana letak pusat tenaga magnit tersebut, belum ada penelitian khusus yang menyelidikinya.

Selain fenomena langka tersebut, dalam kesempatan lain ketika ziarah (tour) kekota Jeddah, kami sempat menyaksikan beberapa monumen yang umumnya berbentuk benda riil ataupun abstrak (bukan patung makhluk hidup), yang menghiasi beberapa taman di kota tersebut. Salah satu monumen itu adalah Sepeda Nabi Adam, suatu monumen yang berbentuk sepeda kuno jenis laki laki dengan ukuran super tinggi. Dari dalam bus Arab yang tinggi itu saja, kita melihatnya masih dengan kepala yang sangat mendongak ke atas. Menyaksikan monumen itu, ditambah pula ketika berziarah ke makam Siti Hawa yang juga sangat besar ukurannnya, saya berfikir bahwa monumen Sepeda Nabi Adam itu merupakan cetusan ide seniman yang ingin mengekspresikan betrapa besarnya ukuran Nabi Adam. Bukannya benar benar sepeda yang pernah dinaiki nabi Adam. Dan tentunya si seniman itu mempunyai rujukan dalam mengekspresikan ide dan karyanya itu.

Sekembalinnya ke tanah air, Alhamdulillah oleh Allah SWT, hati saya digerakan untuk mencari tahu berdasarkan dalil tentang ukuran tinggi nabi Adam a.s. Ternyata dalam kitab “terjemah Hadits Shahih Bukhari” jilid IV, pada hadit nomor 1722 tertulis sebagaiu berikut; dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw, beliau berkata; “Allah menciptakan Adam menurut bentuknya. Panjangnya enam puluh hasta. Setelah diciptakan-Nya, Ia berkara: “Ucapkanlah salam kepada sekelompok malaikat yang sedang duduk ini. Cobalah dengar baik baik ucapan penghormatan yang mereka ucapkan kepada engkau. Ucapan itulah yang menjadi ucapan penghormatan engakau dan anak cucu keturunan engkau!” Lalu Adam berkata: “Assalamualaikum!” (Ahmad Budi Sulistyo bin Poernomo)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.