Halloween party ideas 2015

RINGKASAN KAJIAN ILMIAH USTADZ ABU HAIDAR AS SUNDAWY, LC
Hari : Sabtu, tanggal 14 Februari 2009.
Tempat : Masjid Al Ihsan, Pondok Timur Mas – Villa Jaka Setia, Bekasi Selatan
Materi : PENGANTAR ILMU TAUHID


Dua pertemuan yang lalu, yakni dengan materi KEUTAMAAN ILMU tujuannya adalah untuk memotivasi kita (bhs. Sunda “ngabibita jalma”) tentang penting dan utamanya ilmu.

Di antara ilmu-ilmu yang terpenting adalah Tauhid. Karena yang paling penting bagi kita manusia/muslim adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kecintaan pada makhluk harus di bawah kecintaan pada Allah, tidak boleh melebihi.
Allah berfirman :

untitled-14a-copy
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(Q.S.Al Baqarah : 165)

untitled-14b-copy
Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.(Q.S.At Taubah : 24).

TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAUHID

Ilmu Tauhid sepenting-penting ilmu bagi manusia, karena penyimpangan di bidang akhlak, muamalah, fikih dan sebagainya tidak mengeluarkan seseorang dari Islam. Tetapi penyimpangan di bidang tauhid, walaupun orang lain tidak tahu dan tidak merugikan orang lain, menjadikan gugur semua anal kebaikannya, karena perilaku syirik.

Dalam sebuah hadits dikisahkan bahwa ada orang yang masuk neraka karena seekor lalat, dan ada pula yang masuk surga karena seekor lalat pula. Dalam kisah itu disebutkan bahwa di suatu wilayah perkampungan yang dijaga penyamun kejam, dia mempersyaratkan bagi siapapun yang mau melintas wilayah tersebut harus mengurbankan sesuatu untuk berhala yang disembah di kampung itu.

Ketika ada seorang yang lewat, dia diharuskan mempersembahkan qurban untuk berhala itu. Orang itu tidak mempunyai apa-apa untuk diqurbankan. Maka si penyampun menyuruh dia untuk menangkap lalat, dan dengan lalat itu ia berqurban. Setelah ia dapat melaksanakan perintah itu, iapun dapat pergi dengan selamat melintasi kampung tersebut.

Kemudian ada orang lain yang juga tidak mempunyai apa-apa untuk qurban persembahan. Sebagaimana orang yang pertama, iapun disuruh menangkap lalat sebagai qurban. Namun ia tidak mau, karena telah terpatri dalam jiwanya bahwa qurban itu hanya untuk Allah saja, walaupun itu hanya berwujud seekor lalat. Karena itu ia dibunuh oleh penyampun tadi.

Orang yang pertama masuk neraka, karena ia berqurban untuk selain Allah. Sedangkan orang yang kedua masuk surga karena ia teguh tegar mempertahankan kemurnian keimanannya, walaupun maut ancamannya.

Nusuk/qurban/sembelihan hanya ditujukan bagi Allah semata. Firman Allah Al An “Aaam 162

untitled-14c-copy
Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,(Q.S.Al An’aam :162).
Nusuk = ibadah, sembelihan.

Di catat oleh: H.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.