Israel memutuskan untuk melepaskan kapal Armada Kebebasan yang diambil secara paksa oleh Angkatan Laut Zionis Israel pada tanggal 31 Mei lalu, dan menyebabkan tewasnya sembilan orang relawan Turki. Demikian dilansir Islammemo.cc (23/7).
Seorang juru bicara Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Komite Tujuh Menteri sebelumnya telah mengambil keputusan untuk membebaskan kapal-kapal Armada Kebebasan, termasuk kapal Mavi Marmara.
Seorang juru bicara Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Komite Tujuh Menteri sebelumnya telah mengambil keputusan untuk membebaskan kapal-kapal Armada Kebebasan, termasuk kapal Mavi Marmara.
Juru bicara tersebut juga menambahkan bahwa Turki telah diberitahu mengenai keputusan ini, melalui Duta Besar, Israel di Ankara. Sedangkan proses pemindahan kapal menunggu pengaturan resmi oleh Angkatan Laut Turki.
Menurut surat kabar Haaretz, keputusan Israel tersebut ditentukan pada hari Kamis(22/7) kemarin, dalam pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, serta Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman. Keputusan itu disahkan oleh Dewan Menteri Israel untuk urusan keamanan, pada Jumat pagi.
Diyakini bahwa tujuan diambilnya keputusan ini adalah untuk memperbaiki kembali hubungan Israel denga Turki. [sdz/ismm/hidayatullah.com]
Menurut surat kabar Haaretz, keputusan Israel tersebut ditentukan pada hari Kamis(22/7) kemarin, dalam pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, serta Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman. Keputusan itu disahkan oleh Dewan Menteri Israel untuk urusan keamanan, pada Jumat pagi.
Diyakini bahwa tujuan diambilnya keputusan ini adalah untuk memperbaiki kembali hubungan Israel denga Turki. [sdz/ismm/hidayatullah.com]
Posting Komentar