Kejadian ini terjadi disebuah pasar tradisionil didekat komplek rumah saya didaerah Buah Batu Bandung dimana para pedagang dipasar itu sudah memulai aktivitas mulai dari jam 3.00 pagi, para pedagang sudah sibuk mempersiapkan barang dagangannya.
Diseberang jalan didepan pasar berdiri sebuah mesjid yang kebetulan sedang kedatangan tamu dari rombongan Jama’ah Tabligh yang sedang iktikaf, sebagaimana biasanya setelah menunaikan shalat subuh salah seorang dari rombongan itu menjadi bayan untuk memberikan ceramah subuh kepada para jama’ah yang berkesempatan untuk shalat subuh berjamaah serta mendengarkan ceramah dipagi itu.
Ceramah pagi itu judulnya “ Keutamaan dari Mengamalkan kalimat LAA ILLA HA ILLALLAH “. Bahwa sesungguhnya bila kita amalkan kalimat tersebut berarti kita telah masuk kedalam Benteng Allah, Apabila kita telah berada didalam benteng tersebut maka amanlah kita dari siksaanNya dan mengandung arti yang sangat besar dan sangat luar biasa. Perumpamaannya apabila Kalimat Laa Illa Ha Illallah itu diletakkan diatas sebuah timbangan dan langit serta bumi diletakkan pada timbangan yang berikutnya maka langit dan bumi akan terangkat keatas, kalimat Tauhid tersebut akan berada dibawah. Ini menunjukkan begitu besar dan luar biasanya kalimat tersebut. Maka mengapa kita tidak mau mengamalkannya…???
Dari sebuah kedai kecil seorang pria berasal dari Sumatra Utara yang sudah lebih dari separuh baya berjualan barang harian tengah duduk merokok sambil mendengarkan pengajian dari mesjid melalui pengeras suara. “ Tidak mungkin…., Mustahil…” itu kata- kata yang keluar dari mulut seorang pria tersebut setelah mendengarkan ceramah dari seberang jalan yang rupanya ia punya keyakinan yang tidak sama, ia beragama Kristen Protestan. Mulutnya mengatakan tidak mungkin sambil tersenyum sinis tapi keningnya tampak berkerut pertanda ia memikirkan apa yang telah ia dengarkan itu…. Lalu timbullah pikiran iseng pria tersebut dengan maksud hendak mencemeehkan apa yang telah ia dengarkan itu dan menulis kalimat Laa Illa ha Illalah pada sebuat kertas kecil lalu meletakkannya pada timbangan yang ada didepannya serta meletakkan 1 kg gula pada timbangan berikutnya, akan tetapi…. Apa yang ia saksikan….!!! Alangkah kagetnya pria tersebut ternyata apa yang ia saksikan tidak sama dengan apa yang dipikirkannya…. Ternyata kertas kecil yang bertuliskan Laa Illa Ha Illallah itu lebih berat dari gula 1 kg. Penasaran kemudian ia tambahkan dengan 1 kg gula lagi kedalam timbangan dan kertas itu masih saja tidak beranjak. Niat yang tadinya hendak mencemeehkan sekarang berobah menjadi kaget, pikirannya galau dan berkecamuk, pada hari itu ia tidak lagi konsentrasi menghadapi dagangannya, konsentrasinya telah pecah dengan peristiwa yang baru saja dialaminya sendiri. Selama 3 hari lamanya pikirannya tertuju kepada kejadian itu, hampir – hampir tidak bisa tidur karenanya.
Merasa tidak mampu untuk memecahkan misteri serta fenomena apa yang tengah menimpa dirinya maka pria tersebut dengan merasakan berat dihatinya untuk pergi mendatangi mesjid dan mencari siapa yang memberi ceramah 3 hari yang lalu serta menanyakan perihal pengajian yang pernah ia dengar dan menceritakan pula tentang peristiwa apa yang ia lakukan setelah mendengarkan pengajian tersebut. Akhirnya pria separuh baya itu memutuskan saat itu juga untuk masuk Islam.
Satu tahun kemudian ia telah pula berhasil mengajak keluar ga besarnya untuk memeluk agama Islam dan sudah lebih 130 orang yang berhasil diajaknya untuk pindah Agama. Ini adalah sebagai bukti bahwa pria tersebut sangat berterima kasih sekali kepada para jemaah yang mau mengorbankan dirinya demi menegakkan Syi'ar- syi'ar Allah dan sebagai wujud rasa syukurnya kehadirat Ilahi. Satu kata yang tidak henti- henti keluar dari mulut pria tersebut : “ kalaulah tidak ada orang yang mau berkorban untuk menyuarakan Kebenaran tentu saya akan masih tetap berada didalam kegelapan, lalu siapa yang akan saya salahkan…??? sayakah ??? Atau orang Mukmin yang tidak mau berdakwahkah....???
Subhanallah…. Hikmah apa yang bisa kita petik dari kejadian diatas ??? Yaitu bahwa pentingnya untuk selalu menyampaikan sebuah KEBENARAN itu karena masih banyak saudara kita yang haus akan informasi kebenaran, Mari kita jadikan kata- kata yang keluar dari mulut kita menjadi Asbab Hidayah buat orang lain. Inilah Agama Islam itu, agama yang menebarkan rahmat kepada sekalian alam. Salam
subhanallah.. allahuakbar...
BalasHapus