Go Ihsan
- Sayap bersenjata HAMAS, Brigade Al Qassam, Sabtu (2/8) pagi, membantah
brigade itu telah menculik seorang prajurit Israel di Jalur Gaza. "kami tidak tahu mengenai
hilangnya tentara Israel," kata Brigade Al Qassam di dalam satu pernyataan
pers. "Kami tidak mengetahui keberadaan atau kondisi hilangnya prajurit
itu." Sayap bersenjata HAMAS tersebut menambahkan satu kelompok
petempurnya bentrok pada pukul 07.30, Jumat, dengan tentara Israel yang
bergerak maju ke arah timur Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza.
Namun, tambahnya, mereka
telah kehilangan kontak dengan kelompok tersebut, yang tampaknya telah tewas
oleh tembakan Israel. "Perkiraan kami ialah tentara itu mungkin telah diculik dan dibunuh
bersama dengan petempur kami," kata pernyataan tersebut, sebagaimana
dikutip Xinhua, Sabtu (2/8) pagi.
Pada Jumat (1/8), Pemerintah
Israel menuduh HAMAS "melanggar gencatan senjata 72-jam", yang
diperantarai PBB/Amerika Serikat, setelah "menyerang pasukan Israel yang ditempatkan
di dekat Jalur Gaza. Israel menyatakan telah kehilangan kontak dengan seorang prajuritnya
setelah "anggota HAMAS melancarkan serangan komando pada Jumat pagi
terhadap lokasi militer Israel di dekat Rafah".
Situasi keamanan di Jalur
Gaza telah memburuk secara dramatis beberapa jam setelah gencatan senjata
kemanusiaan diberlakukan pada pukul 08.00, Jumat, saat tembakan artileri Israel
menewaskan labih dari 85 orang Palestina di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.
Lebih dari 1.633 orang
Palestina telah meninggal dan sebanyak 8.800 lagi cedera sejak Israel
melangarkan agresi militer ke Jalur Gaza pada Selasa (8 Juli). Israel kehilangan 61 tentara dan
tiga warga sipil, termasuk seorang warga negara Thailand. Operasinya, kata
Israel, bertujuan "mengakhiri tembakan roket Palestina ke dalam wilayah
Israel, menghancurkan terowongan yang digunakan untuk menyusup ke dalam
wilayahnya".
Pertempuran antara Israel
dan faksi Palestina di Jalur Gaza telah berkecamuk tanpa kendali, meskipun ada
upaya regional dan internasional untuk mengupayakan dihentikannya kemelut
tersebut. Sejauh ini berbagai upaya untuk mencapai gencatan senjata telah gagal.(ANT)
Posting Komentar