Halloween party ideas 2015

Go Ihsan - Peneliti AS yang juga Direktur Riset dan Program Akademik International Institute of Islamic Thought, Ermin Sinanovic, menilai umat Islam Indonesia belum mengglobalkan karyanya, meski Tafsir Al-Azhar karya Hamka telah dikaji di Asia Tenggara.

"Umat Islam Indonesia seharusnya lebih banyak menunjukkan karyanya kepada dunia melalui tulisan, penerbitan, konferensi, film, dan berbagai karya lainnya," kata Sinanovic di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu.

Menurut Direktur The Fairfax Institute yang berbasis di Virginia Amerika Serikat ini, hal itu tentu memerlukan kemampuan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, agar karya Muslim Indonesia berkualitas dunia.

"Tapi, hal itu perlu, karena Muslim dari negara lain sangat perlu belajar soal Islam kepada Indonesia, termasuk keberagamannya, sejarah ormas seperti Muhammadiyah-Nahdlatul Ulama, perjuangangan, dan karya Muslim Indonesia pada era penjajahan hingga kontemporer," katanya.

Dengan kata lain, masih kata dia, umat Islam di Indonesia perlu meningkatkan produksi budayanya sampai pada kualitas kelas dunia. Sejauh ini, Indonesia hanya dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar dunia.

"Tetapi, Muslim Indonesia belum mampu mendominasi atau sekadar mewarnai khazanah ke-Islaman di dunia. Seharusnya, potensi Muslim terbesar di Indonesia bisa dimanfaatkan untuk menambah kajian seputar pemikiran Islam," katanya.

Meski umat Muslim di Indonesia berjumlah sekitar 200 juta jiwa, tapi jumlah karya budaya dan buku tidak banyak. "Itu belum bisa memberi pengaruh di pemikiran Islam internasional," kata dia. (Ant)


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.