Halloween party ideas 2015

Go Ihsan - Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan, BNPT telah memantau Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Gafatar pertama kali dideklarasikan pada 2012 dan telah beberapa kali mengubah nama gerakannya. Hingga saat ini, gerakan tersebut belum terbukti melakukan teror secara fisik.

Akan tetapi, keberadaan organisasi tersebut, kata Irfan, telah meneror Islam di Indonesia.

"Teror secara fisik ya tidak. Tapi teror secara keyakinan, itu sudah pasti. Gafatar itu telah meneror Islam yang ada di Indonesia. Sebab, ia jauh dari ajaran Islam pada umumnya dan yang diakui oleh pemerintah," ujar Irfan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/1/2016).

Irfan mengatakan, BNPT khawatir Gafatar akan menimbulkan gesekan sosial dan berujung pada tindak kekerasan. Terkait aksi teror yang mungkin dilakukan oleh gerakan itu, sejauh ini BNPT belum mengkhawatirkannya.

Irfan mengungkapkan, BNPT terus melakukan sosialisasi di kantong-kantong Gafatar untuk mencegah perkembangan gerakan tersebut.

"Tapi, kini kami belum memiliki data berapa tepatnya jumlah pengikut organisasi ini di Indonesia. Informasinya, memang mereka itu selalu merekrut orang," ujar Irfan.

"Tapi kami tidak boleh kalah. Kami terus mengedepankan pencegahan. Kami dialog ke masyarakat, memberi pencerahan melalui jalur pendidikan. Jadi masyarakat itu tidak mudah menerima paham yang tiba-tiba datang kepada mereka," lanjut dia.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar tidak terdaftar di Kemendagri sebagai organisasi yang resmi.

Organisasi itu, kata Tjahjo, termasuk organisasi terlarang. Organisasi ini yang diduga terkait dengan hilangnya sejumlah orang.

"Kami sudah memantau dengan baik lewat Dirjen Politik kita bahwa di tingkat nasional Gafatar itu tidak terdaftar," kata Tjahjo, Selasa (12/1/2016). (Trijamb)


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.