Go Ihsan - Juru bicara
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan, BNPT
telah memantau Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Gafatar
pertama kali dideklarasikan pada 2012 dan telah beberapa kali mengubah nama
gerakannya. Hingga saat ini, gerakan tersebut belum terbukti melakukan teror
secara fisik.
Akan tetapi,
keberadaan organisasi tersebut, kata Irfan, telah meneror Islam di Indonesia.
"Teror
secara fisik ya tidak. Tapi teror secara keyakinan, itu sudah pasti. Gafatar
itu telah meneror Islam yang ada di Indonesia. Sebab, ia jauh dari ajaran Islam
pada umumnya dan yang diakui oleh pemerintah," ujar Irfan saat dihubungi
Kompas.com, Rabu (13/1/2016).
Irfan
mengatakan, BNPT khawatir Gafatar akan menimbulkan gesekan sosial dan berujung
pada tindak kekerasan. Terkait aksi teror yang mungkin dilakukan oleh gerakan
itu, sejauh ini BNPT belum mengkhawatirkannya.
Irfan
mengungkapkan, BNPT terus melakukan sosialisasi di kantong-kantong Gafatar
untuk mencegah perkembangan gerakan tersebut.
"Tapi,
kini kami belum memiliki data berapa tepatnya jumlah pengikut organisasi ini di
Indonesia. Informasinya, memang mereka itu selalu merekrut orang," ujar
Irfan.
"Tapi
kami tidak boleh kalah. Kami terus mengedepankan pencegahan. Kami dialog ke
masyarakat, memberi pencerahan melalui jalur pendidikan. Jadi masyarakat itu
tidak mudah menerima paham yang tiba-tiba datang kepada mereka," lanjut
dia.
Sebelumnya,
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Gerakan Fajar Nusantara atau
Gafatar tidak terdaftar di Kemendagri sebagai organisasi yang resmi.
Organisasi
itu, kata Tjahjo, termasuk organisasi terlarang. Organisasi ini yang diduga
terkait dengan hilangnya sejumlah orang.
"Kami
sudah memantau dengan baik lewat Dirjen Politik kita bahwa di tingkat nasional
Gafatar itu tidak terdaftar," kata Tjahjo, Selasa (12/1/2016). (Trijamb)
Posting Komentar