Go Ihsan - Sidang tahunan islamic development bank (IDB) ke 41 telah
dimulai hari ini, Minggu 15 Mei. Pertemuan pada hari pertama menyepakati adanya
hibah dalam pilot project partnership senilai USD22,3 juta.
Kepala Pusat Kebijakan Maro, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Parjiono mengatakan pilot project yang disebut dengan reverse linkage program tersebut tidak semuanya disumbang dari IDB. Banyak bantuan donatur atau pemangku kepentingan yang mendonasikan dalam projek ini.
Kepala Pusat Kebijakan Maro, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Parjiono mengatakan pilot project yang disebut dengan reverse linkage program tersebut tidak semuanya disumbang dari IDB. Banyak bantuan donatur atau pemangku kepentingan yang mendonasikan dalam projek ini.
"Kontribusi IDB hanya USD1,9 juta. USD14,46 juta dari
pemangku kepentingan lain, dan ada pihak lainnya juga. sehingga ketika ditotal
jumlahnya senilai USD22,3 juta," kata Parjiono di JCC, Senayan, Jakarta
Selatan, Minggu (15/5/2016).
Dirinya menjelaskan pemberian hibah tersebut ditujukan untuk menciptakan kekuatan ekonomi negara dunia. Negara-negara anggota IDB, kata Parjiono, sangat concern untuk memperkuat kerjasama antar anggota.Pasalnya banyak negara islam yang masih dalam kategori ekonomi lemah.
"Esensinya memperkuat di antara negara Islam di bawah IDB," ujar dia.
Lebih jauh, dirinya menambahkan, dari program hibah atau donor tersebut tak hanya diberikan dalam bentuk uang, namun juga bisa dalam bentuk berbagi pengalaman, seperti:
1. Atonomic field antara Nigeria dan Turki.
2. Manajemen kualitas air antara Turki dan Maroko.
3. Inseminasi buatan di bidang pertanian antara Indonesia dan Kirgiztan.
4. Produksi beras antara Brunei Darussalam dan Malaysia.
5. Produksi beras antara Suriname dan Malaysia.
6. Penanganan banjir antara Indonesia dan Sinegal.
7. Monitoring dan surveillance risiko antara Djibouti dan Maroko. (mtv)
Dirinya menjelaskan pemberian hibah tersebut ditujukan untuk menciptakan kekuatan ekonomi negara dunia. Negara-negara anggota IDB, kata Parjiono, sangat concern untuk memperkuat kerjasama antar anggota.Pasalnya banyak negara islam yang masih dalam kategori ekonomi lemah.
"Esensinya memperkuat di antara negara Islam di bawah IDB," ujar dia.
Lebih jauh, dirinya menambahkan, dari program hibah atau donor tersebut tak hanya diberikan dalam bentuk uang, namun juga bisa dalam bentuk berbagi pengalaman, seperti:
1. Atonomic field antara Nigeria dan Turki.
2. Manajemen kualitas air antara Turki dan Maroko.
3. Inseminasi buatan di bidang pertanian antara Indonesia dan Kirgiztan.
4. Produksi beras antara Brunei Darussalam dan Malaysia.
5. Produksi beras antara Suriname dan Malaysia.
6. Penanganan banjir antara Indonesia dan Sinegal.
7. Monitoring dan surveillance risiko antara Djibouti dan Maroko. (mtv)
Posting Komentar