Go Ihsan - Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar
Alhamdulillah. Puji dan syukur hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menatap, menganugerahkan kepada kita kemampuan untuk memelihara sholat yang khusyu dan akhlak yang terpelihara. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Semakin
kenal dan yakin kepada Alloh sebagai Dzat Yang Maha Kuasa, Maha Mengetahui,
Maha Mendengar, Maha Melindungi, Maha Mencukupi Rezeki, Maha Mengampuni, maka insyaa Alloh sholat kita akan semakin
berkualitas. Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang mampu dan terampil
sholat dengan khusyu. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[Sumber :SMS Tauhid]
Alhamdulillah. Puji dan syukur hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menatap, menganugerahkan kepada kita kemampuan untuk memelihara sholat yang khusyu dan akhlak yang terpelihara. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku,
kita tahu bahwa sholat adalah kewajiban. Namun, kita akui bahwa untuk mencapai
khusyu dalam sholat itu tidaklah mudah. Bahkan, ada orang yang tak sempat
memikirkan khusyu dalam sholat, ia hanya merasa cukup dengan melaksanakan
sholatnya saja. Padahal Alloh memerintahkan sholat kepada kita adalah pasti
untuk kebahagiaan dunia dan akhirat kita.
Mari
kita simak kembali nasehat Luqman kepada putranya, sebagaimana difirmankan oleh
Alloh Swt., “Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diwajibkan (oleh Alloh).” (QS. Luqman [31] : 17)
Ayat
sebelumnya menjelaskan bagaimana Luqman yang menasehati putranya supaya tidak
mempersekutukan Alloh Swt. Jadi, nasehat Luqman mengenai sholat ini datang
setelah nasehat beliau mengenai tauhiid yang lurus. Maka kita bisa memetik
hikmah dari rangkaian ayat ini bahwa sholat yang khusyu bisa tercapai manakala
kita telah mengenal Alloh dengan baik dan meluruskan tauhiid kita terhadap-Nya.
Ketika
kita sudah tahu dan mengerti kepada siapa kita sholat, kepada siapa kita sedang
menyembah, dan kitapun mengerti betapa besarnya kekuasaan Dzat yang sedang kita
sembah, maka disitulah kita bisa bertemu dengan satu kondisi hati bernama
khusyu.
Posting Komentar