Go Ihsan - Terlupa Karena Asyiknya Berbelanja
Islam adalah agama yang penuh hikmah serta
kesempurnaan, sehingga Rasulullah pun telah mengajarkan kepada kita berbagai
etika dalam kehidupan, bahkan adab ketika di pasar.
1. Hendaknya senantiasa berdzikir kepada
Allah di saat masuk pasar.
Sebagai seorang muslimah, tentunya
keseharian kita tidak boleh lepas dari do’a. Bahkan Allah telah memerintahkan
kita untuk berdo’a dan menyebut orang yang enggan berdo’a sebagai orang yang
sombong (Qs. Al-Mu’min: 60).Rasulullah juga bersabda, “Do’a itu bermanfaat
terhadap apa yang menimpa atau yang belum menimpa. Oleh karena itu wahai
sekalian hamba Allah, hendaklah kalian berdo’a.” (HR. At-Tirmidzi).
Nah, ketika kita hendak berbelanja ada
banyak pahala yang dapat kita raup melalui do’a dalam sekali perjalanan saja.
Dimulai dengan do’a keluar rumah, do’a naik kendaraan hingga do’a masuk pasar.
Adapun do’a masuk pasar yaitu:
لاَ Ø¥ِÙ„َـهَ Ø¥ِلاَّ اللهُ ÙˆَØْدَÙ‡ُ لاَ
Ø´َرِÙŠْÙƒَ Ù„َÙ‡ُ، Ù„َÙ‡ُ الْÙ…ُÙ„ْÙƒُ ÙˆَÙ„َÙ‡ُ الْØَÙ…ْدُ ÙŠُØْÙŠِÙŠْ ÙˆَÙŠُÙ…ِÙŠْتُ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ ØَÙŠٌّ
لاَ ÙŠَÙ…ُÙˆْتُ، بِÙŠَدِÙ‡ِ الْØ®َÙŠْرُ، ÙˆَÙ‡ُÙˆَ عَÙ„َÙ‰ ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ Ù‚َدِÙŠْرُ
“Tiada ilah yang berhak diibadahi secara
benar melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah Yang Menghidupkan dan Yang
Mematikan. Dan, Dia Maha Hidup Kekal, tidak pernah mati. Di tangan-Nyalah
segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang masuk pasar, lalu mengucapkan do’a (tersebut), maka
Allah akan mencatat satu juta kebaikan baginya dan akan menghapus satu juta
keburukan baginya, dan akan mengangkat derajatnya satu juta tingkatan.” (HR.
Tirmidzi, Hakim dan Ibnu Majah)
Majdi bin ‘Abdul Wahhab Al-Ahmad dalam
Syarh Hisnul Muslim-nya menjelaskan maksud dari “dan akan mengangkat derajatnya
satu juta tingkatan” yaitu orang tersebut akan mendapatkannya di surga.
Sedangkan maksud dari “diangkatnya derajat” adalah kedudukannya setelah membaca
do’a lebih tinggi dari kedudukannya sebelum membaca do’a tersebut.
2. Tidak menyaringkan suara dengan berbagai pertengkaran dan
perdebatan.
Di antara sifat kepribadian Nabi
shallallahu alaihi wa sallam adalah bahwasanya beliau bukanlah seorang yang
keras kepala atau keras hati dan bukan pula orang yang suka teriak-teriak di
pasar dan juga bukan orang yang membalas keburukan dengan keburukan, akan
tetapi ia memaafkan dan mengampuni (HR. Al-Bukhari)
3. Menjaga kebersihan pasar.
Pasar tidak boleh dicemari dengan kotoran
dan sampah, karena hal tersebut dapat melumpuhkan arus jalanan dan menjadi
sumber bau busuk yang mengganggu.
4. Menjaga agar selalu memenuhi akad dan
janji serta kesepakatan.
Kesepakatan di antara dua belah fihak
(pembeli dan penjual). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya,
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.” (Qs. Al-Ma’idah: 1)
5. Mengukuhkan jual beli dengan
persaksian atau catatan (dokumentasi).
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,
yang artinya, “Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli.” (Qs. Al-Baqarah:
282)
6. Bersikap longgar dan memberikan
kemudahan di dalam proses jual beli.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, “Allah akan belas kasih kepada seorang hamba yang bersikap longgar
apabila menjual, bersikap longgar apabila membeli dan bersikap longgar apabila
membayar hutang.” (HR. Al-Bukhari)
7. Jujur, terbuka dan tidak menyembunyikan
cacat barang jualan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, “Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, maka tidak halal
bagi seorang muslim membeli dari saudaranya suatu pembelian yang ada cacatnya
kecuali telah dijelaskannya terlebih dahulu.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh
Al-Albani)
8. Jangan mudah mengobral sumpah di dalam
berjual beli.
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam
bersabda, “Hindarilah banyak bersumpah di dalam berjual-beli, karena sumpah itu
dapat melariskan barang dagangan kemudian menghilangkan barakahnya.” (HR.
Muslim)
9. Menghindari penipuan, kecurangan
Pengkaburan serta berlebih-lebihan di
dalam menarik keuntungan.Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah
menjumpai setumpuk gandum, maka Nabi memasukkan tangannya ke dalam tumpukan
tersebut, maka jari-jemarinya basah. Maka beliau bersabda, “Apa ini, wahai si
pemilik makanan?” Pemilik makanan menjawab, “Terkena hujan, wahai Rasulullah.”
Maka Nabi bersabda, “Kenapa bagian yang basah tidak kamu letakkan di paling
atas agar dilihat oleh manusia? Barangsiapa yang curang terhadap kami, maka ia
bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)
10. Menghindari perbuatan curang di dalam
menakar atau menimbang barang dan tidak menguranginya.
Allah berfirman, yang artinya, “Celakalah
bagi orang-orang yang curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran
dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (Qs. Al-Muthaffifin: 1-3)
11. Menghindari riba
Penimbunan barang dan segala perbuatan
yang dapat merugikan orang banyak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, “Allah mengutuk (melaknat) pemakan riba, pemberinya, saksi dan
penulisnya.” (HR. Ahmad, dan dishahihkan oleh Al-Albani). Dan Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan menimbun barang kecuali orang yang
salah.” (HR. Muslim)
12. Membersihkan pasar dari segala barang
yang haram diperjual belikan.
13. Menghindari promosi-promosi palsu
Promosi yang bertujuan menarik perhatian
pembeli dan mendorongnya untuk membeli, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam telah melarang najasy (Muttafaqun’alaih). Najasy adalah semacam promosi
palsu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang
artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesama kamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.” (Qs. Al-Nisa: 29)
14. Hindarilah penjualan barang rampasan
(hasil ghashab) dan curian.
15. Menundukkan pandangan mata dari wanita
dan menghindar dari percampurbauran dan berdesak-desakan dengan mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang
artinya, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah
kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya.” (Qs. An-Nur: 30-31)
16. Selalu menjaga syi’ar-syi’ar agama
(shalat berjama’ah, dll)
Tidak melalaikan shalat berjama’ah karena
berjual-beli. Maka sebaik-baik manusia adalah orang yang keduniaannya tidak
membuatnya lalai terhadap masalah-masalah akhiratnya atau sebaliknya. Allah
berfirman, yang artinya, “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan
tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat,
dan (dari) menunaikan zakat.” (Qs. An-Nur: 37). Pada intinya, ketika berada di
pusat perbelanjaan mata kita akan disuguhi dengan pemandangan yang serba
menarik. Barang-barang yang bagus, bahkan orang-orang yang berpenampilan
menarik menggoda hati-hati yang lalai. Maka tak heran jika setan pun betah
berada di tempat-tempat seperti ini. Nah, supaya aktivitas belanja kita lebih
efektif dan bermanfaat, ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu.
Tips 1. Perhatikan penampilan
Ada sebagian wanita yang menjadikan
shopping atau berbelanja sebagai sarana untuk ngeceng. Demi mendapatkan
perhatian dari orang-orang, mereka rela duduk di depan kaca selama berjam-jam
dan memoles dirinya agar terlihat cantik. Maka tidak mengherankan apabila
mereka tidak merasa takut atau risih, namun justru akan tersenyum bangga ketika
laki-laki menggoda mereka karena dandanan mereka yang aduhai. Bertaqwalah wahai
kaum wanita! Sesungguhnya setan telah menemukan banyak celah untuk menggoda
manusia melalui dirimu. Jangan sampai engkau buat dirimu yang begitu berharga
dan mulia tercampak menjadi sekerat daging yang hina.
Jangan salahkan apabila laki-laki tidak
menghargaimu karena engkau pun tidak menghargai dirimu. Janganlah engkau
ceroboh, sesungguhnya kecantikanmu hanya akan ditemukan oleh laki-laki fasik
bila engkau mengumbarnya di mana-mana. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
memuliakan kita dengan syari’at-Nya. Hendaknya kita jaga diri kita dengan
berhijab yang benar karena hijab itulah yang akan menyelamatkan kita dari
pandangan khianat laki-laki yang tidak bertaqwa. Jangan lupa pula untuk membawa
make-up kita yang paling berharga, yaitu malu. Sungguh make-up ini akan
membantu menjaga diri kita. Wallahul musta’an.
Tips 2. Buat daftar belanjaan yang akan
dibeli
Sebelum kita memutuskan untuk keluar
rumah, jangan lupa membuat daftar barang-barang yang akan kita beli. Alangkah
baiknya jika kita tengok terlebih dahulu kebutuhan apa saja yang habis sehingga
bisa kita masukkan ke dalam daftar belanjaan kita. Setelah itu, kita dapat
membuat daftar kebutuhan kita dalam jangka panjang, misalnya kebutuhan untuk
sepekan, dua pekan atau bahkan bulanan. Dengan demikian, kita tidak perlu
menghabiskan waktu untuk mondar-mandir ke pasar atau supermarket setiap hari.
Daftar belanjaan juga akan membantu
mengingatkan kita jika ada barang yang lupa dibeli, selain itu juga
menghindarkan kita dari belanja barang-barang yang terlihat begitu menarik
ketika di toko, namun ternyata ketika sampai di rumah kita bingung sendiri, mau
diapakan barang tersebut.
Tips 3. Jangan bawa uang berlebih!
Peringatan untuk wanita yang hobi
berbelanja! Jangan sekali-kali membawa uang lebih dari perkiraan harga seluruh
belanjaan dalam list kita. Kalaupun membawanya, usahakan secukupnya saja sebagai
jaga-jaga jikalau terjadi sesuatu dalam perjalanan. Membawa uang terlalu banyak
akan merepotkan bagi kita yang mudah tergoda dengan barang-barang yang menarik.
Apabila uang yang kita bawa hanya cukup untuk membeli barang yang kita
perlukan, tentunya kita tidak mungkin akan membeli barang-barang lainnya.
Tips 4. Jangan lupa berdo’a!
Tips 5. Jagalah pandangan
Rumah adalah sebaik-baik tempat
perlindungan bagi kaum wanita. Oleh karena itu, apabila wanita keluar dari
rumahnya, maka setan akan menghiasinya sehingga tampak begitu menarik hati.
Namun bukan berarti kaum wanita akan terhindar dari godaan sementara setan
menempatkannya sebagai penggoda. Sesungguhnya wanita adalah saudara laki-laki,
apa yang membuat saudaranya terfitnah maka hal itu juga dapat menimpanya.
Jangan disangka hanya laki-laki saja yang
dapat terfitnah oleh wanita, sesungguhnya setan dapat menancapkan panahnya pada
setiap manusia yang lemah hatinya. Demikian pula halnya dengan wanita yang
dapat terfitnah oleh laki-laki disebabkan pandangan mata. Sedangkan laki-laki
mungkin pula hatinya tertimpa fitnah disebabkan pandangan mata wanita tersebut
terhadapnya. Allah berfirman, yang artinya, “Katakanlah kepada wanita yang
beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.”
(Qs. An-Nuur: 31)
Tips 6. Bekali diri dengan ilmu dan sabar
Sebagai seorang muslimah, tentunya kita
harus mendasarkan segala perbuatan kita dengan ilmu agama. Demikian pula ketika
berbelanja kita membutuhkan ilmu agar hak penjual maupun hak kita sebagai
pembeli dapat terpenuhi. Selain itu, di jaman sekarang ini kita juga sering
mendengar adanya produk-produk yang dijual di pasaran yang ternyata tidak jelas
kehalalannya.
Tidak hanya bermasalah dengan keadaan
barang dagangan, terkadang kita juga harus berhadapan dengan penjual yang
kurang ramah dan wajah bersungut-sungut. Wajar hati merasa kesal, namun
merupakan suatu keutamaan menjadikan sabar sebagai obat ketika menghadapi
situasi seperti ini.
Belanja memang menyenangkan, namun jangan
sampai asyiknya berbelanja membuat kita terlena dan terjebak dalam hal yang
sia-sia. Wallahu a’lam bishshawab.
Maraji’:
1. Manhajus Salikiin, Syaikh Abdurrahman
bin Nashr As-Sa’di
2. Syarah Hisnul Muslim (terjemah), Majdi
bin ‘Abdul Wahhab Al-Ahmad
3. Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari,
Darul Haq
Penyusun: Ummu Asma’
Muraja’ah: Ust. Aris Munandar
Sumber muslimah.or.id
Posting Komentar