Go Ihsan - Menko
Polhukam Wiranto menyinggung kasus pembakaran bendera tauhid di Garut beberapa
waktu silam. Dia mengatakan dampak pembakaran bendera ormas terlarang HTI itu
bikin gaduh se-Indonesia.
"Kemarin
ada permasalahan, nggak besar cuma di kecamatan kecil, Limbangan, Garut,
pembakaran bendera di kecamatan. Pelakunya tiga orang tapi perkembangannya kok
sampai ke negara, ke Indonesia yang lebih luas, 3 orang bisa membuat 162 juta
orang bisa kena akibatnya, ini nggak adil," kata Wiranto di kantornya,
Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).
Wiranto menyampaikan
hal itu saat memberikan sambutan awal dialog kebangsaan bersama ulama dan
pimpinan ormas Islam. Dia harap melalui dialog ini masalah bendera bisa
terselesaikan.
"Maka
saya minta bahwa Bapak-bapak ini, intern Islam, antar-Islam, yang bawa bendera orang
Islam, yang bakar orang Islam, mereka masing-masing punya komunitas. Ini perlu
kearifan, oleh karena itu pada saat teman-teman yang kemarin melakukan unjuk
rasa pengen bertemu, ayo bertemu, itu keharusan kita, bertemu melakukan satu
upaya ukhuwah Islamiyah," ujar Wiranto.
"Kalau
dengan semangat tabayun akan selesai. Saya kira Bapak-Ibu sekalian, para ulama
lebih paham masalah ini. Mari kita coba selesaikan. Kembali kita bersama
mengingatkan tanggung jawab kita pada umat Islam itu sangat besar, maka mari
kita melaksanakan perbincangan ukhuwah," sambung dia.
Wiranto juga
menjelaskan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan yakni menjaga stabilitas bangsa. Menurutnya negara yang stabil tidak
akan membuat rakyatnya sengsara.
"Tugas
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu sebenarnya mudah,
menjaga stabilitas negara di bidang politik hukum dan keamanan. Mengapa negara
kok harus stabil? Sebab negara itu kan dihuni oleh banyak orang,"
paparnya.
"Negara
adalah satu wilayah manusia atau masyarakat dan pemerintah yang sah yang kalau
oleng, nggak stabil, nggak bisa kerja, kalau nggak bisa kerja, nggak bisa
membangun, kalau nggak bisa membangun berarti tak memberi kemaslahatan bagi
umat. Maka banyak contoh negara yang tak stabil, nggak makmur, pasti sengsara
rakyatnya," imbuhnya.
Dialog
kebangsaan ini bertajuk 'Dengan Semangat Ukhuwah Islamiyah Kita Jaga Persatuan
dan Kesatuan Bangsa'. Ulama yang sudah hadir yakni Yusuf Mansur dan Muhammad Al
Khaththath. Perwakilan dari ormas Islam seperti PP Muhammadiyah, PBNU, hingga
GNPF Ulama.
Dialog
kebangsaan ini dilakukan secara tertutup. Hingga berita ini ditulis dialog
masih berlangsung. (Dtk)
Posting Komentar