Go Ihsan - Sungguh merupakan musibah besar yang
melanda umat Islam tatkala kaum muslimah keluar dari rumahnya dalam keadaan
berpakaian tetapi telanjang. Padahal Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam
telah mengabarkan bahwa perempuan-perempuan semacam itu tidak akan mencium bau
surga.
Beliau bersabda, “Ada dua golongan
penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya… (salah satunya) para wanita
yang berpakaian tapi telanjang dan berlenggak-lenggok. Rambut kepala mereka
seperti punuk unta, mereka itu tidak akan mendapatkan baunya surga padahal bau
surga itu bisa tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Saudariku, kalau engkau masih mau
mendengar nasihat Nabimu maka kenakanlah jilbabmu dengan benar!
Mengekor Barat
Memang sejak jauh hari Nabi telah
memperingatkan bahwa akan ada diantara umat ini yang mengikuti budaya
orang-orang terdahulu dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Imam Bukhori telah
mencatat sabda Beliau, “Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti gaya hidup
orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta,
sampai-sampai seandainya mereka masuk ke dalam lubang dhobb (sejenis biawak)
niscaya ada di antara kalian yang ikut masuk pula ke dalamnya.”
Lihatlah wanita-wanita muslimah di
sekeliling kita, bukankah selama ini sebagian besar dari mereka menjadi korban
budaya barat yang kafir itu? Hampir segalanya mereka tiru; mulai dari cara
berpakaian, cara berinteraksi dengan lawan jenis, bahkan sampai pola pikir yang
hedonis (mencari kesenangan dunia semata) dan ujung akhirnya mereka turut
bercampur baur dengan kaum lelaki di kantor-kantor, di parlemen dan
restoran-restoran. Kini terbuktilah perkataan Nabi yang mulia, dan sungguh
sangat ironi tatkala mereka melakukan ini semua dengan bertameng emansipasi
yang digembor-gemborkan oleh barat.
Ikutilah Jejak Ibunda
Duhai saudariku, andaikata apa yang kalian
lakukan ini dengan bercampur baur bersama kaum pria di pemerintahan, di
kantor-kantor adalah kemaslahatan untuk kaum muslimah tentulah para isteri Nabi
dahulu adalah orang pertama yang melakukan perbuatan sebagaimana yang kalian
lakukan sekarang ini? Lalu mengapa kalian melakukan apa yang tidak mereka
lakukan? Apakah kalian merasa lebih cerdas dari ibunda ‘Aisyah yang menyadari
kesalahannya tatkala berani memimpin pasukan ketika terjadi perang Jamal?
Beliau benar-benar menyesal karena
melalaikan sebuah sabda Rosululloh, “Tidak akan pernah beruntung kaum manapun
yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan.” (HR. Bukhori). Cobalah
bandingkan dengan sebagian kaum muslimah dewasa ini yang dengan bangga
memamerkan auratnya di layar kaca yang ditonton oleh ribuan pasang mata! Atau
mereka yang dengan berapi-api berteriak-teriak berdemo di jalan-jalan dengan
dalih untuk membela hak kaum muslimin, dan lebih lucunya lagi berdalil dengan
perbuatan Aisyah yang telah disesali tersebut. Atau mereka yang berkoar-koar di
atas mimbar demi mendapatkan kursi DPR serta rela bercampur baur dengan lelaki
yang bukan mahromnya. Allohu akbar!, hanya kepada-Nya lah kami mohon
pertolongan.
Kembalilah ke Istanamu
Seorang muslimah yang sholihah yang
senantiasa menjaga dirinya, memiliki rasa malu dan memelihara kehormatannya
itulah yang dipuji oleh syari’at. Dengan aktivitasnya mengurus rumah dan
membekali dirinya dengan ilmu syar’i atau mendidik anak-anak maka dengan
demikian ia telah turut serta berusaha mewujudkan masyarakat islami. Melalui
tangan-tangan dan didikan merekalah akan terlahir pemuda-pemudi yang berbakti
kepada Alloh dan Rosul-Nya. Namun sayang sekali betapa sedikitnya wanita
semacam ini.
***
Sumber: www.muslimah.or.id
Posting Komentar