Hari : Kamis, tanggal 13 November 2008,
dan Sabtu, tanggal 13 Desember 2008.
Tempat : Masjid Al Ihsan, Pondok Timur Mas – Villa Jaka Setia, Bekasi Selatan
Materi: KEUTAMAAN ILMU
II. Ilmu itu kunci masuk surga.
Imam Al Hambali menjelaskan tentang kesempurnaan ni’mat Allah sebagaimana tersebut dalam surat Al Maidah ayat 3 :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Kesempurnaan ni’mat adalah ampunan dosa sebagimana disebut dalam surat Al Fath ayat 2 :
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni`mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,
Ni’mat yang sempurna adalah : Masuk surga dan Selamat dari neraka
Hal itu bisa terjadi disebabkan karena ilmu.
Penyebab masuk ke surga adalah : -Taqwa pada Alla, -Akhlak yang baik
Penyebab terbanyak masuk neraka adalah : - Mulut, - Faraj (kemaluan)
Bagaimana cara memiliki taqwa dan akhlak yang baik? kuncinya adalah: - amal, - ilmu
Ucapan sahabat Abu Darda Radiyallahu Anhu : LAA TAKUUNU TAQIYYAN HATTA TAKUUNU ‘AALIMAN, WA LAA TAKUUNU BI’ILMI JAMIILAN HATTA TAKUUNU ‘AAMILAN (“Kamu tidak akan menjadi orang yang bertaqwa sebelum kamu berilmu. Dengan ilmumu itu kamu tidak mungkin bisa menjadi ‘jamil’(indah) sebelum kamu mengamalkan ilmu.”)
Untuk hal-hal yang lahir, misalnya shalat. Seseorang tidak mungkin dapat melakukannya dengan benar tanpa ilmu. Cara dan bacaan shalat yang benar tidak mungkin diketahui tanpa mempelajari ilmunya, bukan ikut-ikutan saja. Begitu pula untuk hal-hal yang bathin. Iman kepada Allah yang benar tidak mungkin diketahui dan dihayati tanpa ilmu, begitu jiuga rukun iman yang lain.
Karena tidak tahunya, ada orang yang mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana. Ini tidak benar Maha Suci Allah dari yang mereka katakan. Karena sebagaimana yang banyak disebutkan dalam Al Qur-an, di antaranya surat Al A’raaf ayat 54 Allah bersemayam di ‘Arsy
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy.
Ayat lain yang senada di antaranya : Yunus 3. Ar Ra’d 2, Thaha 5, Al Furqon 59, As Sajdah 4.
Tatkala langit cerah dan bulan purnama, ia dapat di lihat dari mana saja. Orang di Surabaya menatakan bulan ada di Surabaya, orang di Jakarta bulan di Jakarta, orang di Aceh mengtakan bulan ada di Aceh dan seterusnya. Tetapi sesungguhnya bulan ada di langit.
Ada pula yang berpaham “wihdatul wujud” (bersatunya khalik dan makhluk), mengatrakan bahwa Tuhan itu bersatu dengan makhluk. Semuanya adalah makhluk dan semuanya adalah khalik.
Terkadang kita mendengar seseorang bersumpah, yang untuk menguatkan sumpahnya guna menambah kepercayaan yang mendengar, iapun mengucapkan kata-kata : “demi Allah, demi Rasulullah”. Sumpah begini adalah tidak benar. Karena ia telah mensejajarkan Allah dengan nabi-Nya. Ucapan itu adalah syirik. Karena sumpah artinya menguatkan sesuatu dengan nama yang diagungkan, sedangkan yang berhak diagungkan itu hanyalah Allah Ta’ala saja.
Abdullah bin Mas’ud berkata : “Kalau aku bersumpah atas nama Allah untuk suatu kebohongan (I), lebih aku sukai daripada aku bersumpah dengan menyebut nama selain Allah untuk suatu kebenaran(II)”
Penjelasan : - I. Dosa besar, tetapi tidak sampai pada syirik. - II.Dosa syirik.
Dicatat oleh : Ahmad Budi Sulistyo DKM Al Ihsan
dan Sabtu, tanggal 13 Desember 2008.
Tempat : Masjid Al Ihsan, Pondok Timur Mas – Villa Jaka Setia, Bekasi Selatan
Materi: KEUTAMAAN ILMU
II. Ilmu itu kunci masuk surga.
Imam Al Hambali menjelaskan tentang kesempurnaan ni’mat Allah sebagaimana tersebut dalam surat Al Maidah ayat 3 :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Kesempurnaan ni’mat adalah ampunan dosa sebagimana disebut dalam surat Al Fath ayat 2 :
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni`mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,
Ni’mat yang sempurna adalah : Masuk surga dan Selamat dari neraka
Hal itu bisa terjadi disebabkan karena ilmu.
Penyebab masuk ke surga adalah : -Taqwa pada Alla, -Akhlak yang baik
Penyebab terbanyak masuk neraka adalah : - Mulut, - Faraj (kemaluan)
Bagaimana cara memiliki taqwa dan akhlak yang baik? kuncinya adalah: - amal, - ilmu
Ucapan sahabat Abu Darda Radiyallahu Anhu : LAA TAKUUNU TAQIYYAN HATTA TAKUUNU ‘AALIMAN, WA LAA TAKUUNU BI’ILMI JAMIILAN HATTA TAKUUNU ‘AAMILAN (“Kamu tidak akan menjadi orang yang bertaqwa sebelum kamu berilmu. Dengan ilmumu itu kamu tidak mungkin bisa menjadi ‘jamil’(indah) sebelum kamu mengamalkan ilmu.”)
Untuk hal-hal yang lahir, misalnya shalat. Seseorang tidak mungkin dapat melakukannya dengan benar tanpa ilmu. Cara dan bacaan shalat yang benar tidak mungkin diketahui tanpa mempelajari ilmunya, bukan ikut-ikutan saja. Begitu pula untuk hal-hal yang bathin. Iman kepada Allah yang benar tidak mungkin diketahui dan dihayati tanpa ilmu, begitu jiuga rukun iman yang lain.
Karena tidak tahunya, ada orang yang mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana. Ini tidak benar Maha Suci Allah dari yang mereka katakan. Karena sebagaimana yang banyak disebutkan dalam Al Qur-an, di antaranya surat Al A’raaf ayat 54 Allah bersemayam di ‘Arsy
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy.
Ayat lain yang senada di antaranya : Yunus 3. Ar Ra’d 2, Thaha 5, Al Furqon 59, As Sajdah 4.
Tatkala langit cerah dan bulan purnama, ia dapat di lihat dari mana saja. Orang di Surabaya menatakan bulan ada di Surabaya, orang di Jakarta bulan di Jakarta, orang di Aceh mengtakan bulan ada di Aceh dan seterusnya. Tetapi sesungguhnya bulan ada di langit.
Ada pula yang berpaham “wihdatul wujud” (bersatunya khalik dan makhluk), mengatrakan bahwa Tuhan itu bersatu dengan makhluk. Semuanya adalah makhluk dan semuanya adalah khalik.
Terkadang kita mendengar seseorang bersumpah, yang untuk menguatkan sumpahnya guna menambah kepercayaan yang mendengar, iapun mengucapkan kata-kata : “demi Allah, demi Rasulullah”. Sumpah begini adalah tidak benar. Karena ia telah mensejajarkan Allah dengan nabi-Nya. Ucapan itu adalah syirik. Karena sumpah artinya menguatkan sesuatu dengan nama yang diagungkan, sedangkan yang berhak diagungkan itu hanyalah Allah Ta’ala saja.
Abdullah bin Mas’ud berkata : “Kalau aku bersumpah atas nama Allah untuk suatu kebohongan (I), lebih aku sukai daripada aku bersumpah dengan menyebut nama selain Allah untuk suatu kebenaran(II)”
Penjelasan : - I. Dosa besar, tetapi tidak sampai pada syirik. - II.Dosa syirik.
Dicatat oleh : Ahmad Budi Sulistyo DKM Al Ihsan
Posting Komentar