Halloween party ideas 2015

 Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta semua pihak tak selalu menyalahkan kelakuan Front Pembela Islam (FPI). Pengusiran tiga anggota DPR di Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu silam memang disebabkan adanya bekas anggota Partai Komunis Indonesia yang berkumpul.

"Saya dapat info dari Ribka Tjptaning yang berkumpul di sana itu mantan-mantan tahanan politik, termasuk yang berasal dari PKI berkumpul. Motif berkumpulnya itu apa?" sindir Wakil Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuzy kepada wartawan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa (29/6). Pria yang akrab disapa Romy ini menuturkan, masyarakat jangan selalu menyudutkan FPI yang kerap melakukan kekerasan. Mesti dilihat dulu apa motifnya

"Contohnya misal ada yang lakukan striptease, jangan hanya menyalahkan yang melakukan aksi protes," cetus Romy.

Meski terkesan membela, Romy setuju jangan ada kekerasan dan main hakim sendiri. Terkait pengusiran terhadap tiga anggota DPR, yakni Ribka Tjiptaning Proletariat, Rieke Dyah Ayu Pitaloka, dan Nur Suhud yang tengah melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, Jawa Timur, Romy meminta agar ada mediasi lebih dahulu dengan FPI. Ia berharap masalah itu tidak dikerucutkan menjadi persoalan Komisi IX DPR RI.

"Untuk FPI sebaiknya kendurkan tensinya. Kalau memang benar ada temu bekas PKI laporkan saja ke polisi. Tindakan main hakim sendiri yang harus dihindari,"papar panjang lebar.

Romy melanjutkan, FPI tidak bisa dibubarkan. Sebab adan hukumnya bukan sebagai organisasi. Walau begitu, Romy menolak sikap pro PPP terhadap FPI karena menyangkut kantung suara partai berlambang Ka'bah.

"Itu tidak dilihat sebagai keterkaitan khusus sebagai bagian dari kantong pemilihan tidak ada hak dari partai untuk mengatur. Saya hanya mau dudukan secara proposioal," tutup Romy.(Andhini) /Metrotvnews.com

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.