LAMPUNG – Sekte Salam Tapak Boyo di Lampung mengajarkan doktrin sesat dan mesum. Dalam doktrin sesatnya, Murtado, pimpinan sekte mengaku sebagai Nur Tuhan. Sedangkan ajaran mesumnya adalah ritual ‘pegang penis’ yang dilakukan pengikut wanita terhadap para pengikut pria yang baru. Sekte aneh, sesat dan mesum ini pun menjadi sorotan masyarakat Lampung.
Untungnya, keanehan sekte perkumpulan Salam Tapak Boyo dan pengikutnya tak menjadi gejolak nasional, karena mereka menyatakan bertobat sejak Selasa (13/7/2010). Murtado juga bersedia meninggalkan kampung Mataram Ilir, Seputih Surabaya, Lampung Tengah, tempat perkumpulan yang didirikannya.
Di aula kementerian agama Lampung Tengah, Murtado dan 20 orang pengikutnya berjanji tidak akan meneruskan ajarannya, di hadapan Badan koordinasi kepercayaan dan aliran masyarakat (Bakorpakem).
Murtado mengakui telah mengembangkan ajaran yang membuat warga resah dan merugikan beberapa pengikutnya. Pria nyentrik ini akan meralat, seluruh ajarannya yang menyimpang.
Hasil pengkajian MUI Lampung Tengah, ada beberapa pokok ajaran Murtado yang menyimpang, antara lain:
1. Murtado mengaku Nur dan Nur menurut Murtado adalah Tuhan. Artinya Murtado menganggap dirinya Tuhan.
2. Martudo mengaku bisa ngobrol dengan Tuhan seperti layaknya manusia ngobrol dengan manusia.
3. Murtado tidak menjalankan shalat berjamaah dengan pengikutnya, karena shalat yang dijalankannya berbeda dengan shalat umat Islam pada umumnya.
Selain mengajarkan doktrin yang menyimpang, Murtado juga mewajibkan ritual mesum ‘pegang zakar’ oleh pengikut wanita terhadap pengikut baru yang berjenis kelamin pria. Pada saat penerimaan pengikut baru, diadakan ritual pembekalan roh, dengan cara pengikut wanita memegang alat kelamin calon pengikut pria.
Setelah menyatakan bertobat, Murtado dan pengikutnya, akan kembali ke kediaman masing-masing. Mereka diminta tidak tinggal di tempat perkumpulan, untuk mencegah aksi massa terhadap perkumpulan ini.
Majelis Ulama Indonesia Lampung Tengah, berharap, Murtado dan pengikutnya bersungguh-sungguh bertobat, dan tidak akan mengulangi perbuatannya. Jika masih menyebarkan ajaran sesat akan diserahkan kepada aparat hukum.
Selama ini perkumpulan Salam Tapak Boyo bermarkas tepat di pinggir sungai Way Seputih, kampung Mataram Ilir, Seputih Surabaya, Lampung Tengah. Lokasi ini berjarak sekitar 90 kilometer dari ibukota Lampung Tengah, Gunung Sugih.
Perkumpulan Murtado, bukan kali ini saja membuat heboh, pada tahun 2000, kepolisian dan MUI Lampung Tengah, pernah mendatangi lokasi perkumpulan, namun waktu itu tidak terbukti adanya ajaran sesat.
Nama perkumpulan ini, kembali membuat heboh setelah lima pemuda yang merasa didoktrin aliran sesat melaporkan Murtado ke MUI, Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika), dan Polsek Seputih Surabaya, beberapa waktu lalu. Kelima Pemuda itu adalah Baherman, Joni, Hairil, Mirza, dan Sepri. Mereka mengaku ditipu perkumpulan. Dalam pernyataannya Murtado Mengaku dapat berbicara dengan Tuhan.
Kemudian dapat mengukur rezeki para pengikutnya. Semula tempat berdirinya hanya hutan dan rawa, kemudian pada 2004, kemudian Murtado dan empat pengikutnya mulai membuka lokasi ini, karena mengaku dapat petunjuk dari alam gaib. [taz/kp21, tribun]/(voa-islam.com)
Hasil pengkajian MUI Lampung Tengah, ada beberapa pokok ajaran Murtado yang menyimpang, antara lain:
1. Murtado mengaku Nur dan Nur menurut Murtado adalah Tuhan. Artinya Murtado menganggap dirinya Tuhan.
2. Martudo mengaku bisa ngobrol dengan Tuhan seperti layaknya manusia ngobrol dengan manusia.
3. Murtado tidak menjalankan shalat berjamaah dengan pengikutnya, karena shalat yang dijalankannya berbeda dengan shalat umat Islam pada umumnya.
Selain mengajarkan doktrin yang menyimpang, Murtado juga mewajibkan ritual mesum ‘pegang zakar’ oleh pengikut wanita terhadap pengikut baru yang berjenis kelamin pria. Pada saat penerimaan pengikut baru, diadakan ritual pembekalan roh, dengan cara pengikut wanita memegang alat kelamin calon pengikut pria.
Setelah menyatakan bertobat, Murtado dan pengikutnya, akan kembali ke kediaman masing-masing. Mereka diminta tidak tinggal di tempat perkumpulan, untuk mencegah aksi massa terhadap perkumpulan ini.
Majelis Ulama Indonesia Lampung Tengah, berharap, Murtado dan pengikutnya bersungguh-sungguh bertobat, dan tidak akan mengulangi perbuatannya. Jika masih menyebarkan ajaran sesat akan diserahkan kepada aparat hukum.
Selama ini perkumpulan Salam Tapak Boyo bermarkas tepat di pinggir sungai Way Seputih, kampung Mataram Ilir, Seputih Surabaya, Lampung Tengah. Lokasi ini berjarak sekitar 90 kilometer dari ibukota Lampung Tengah, Gunung Sugih.
Perkumpulan Murtado, bukan kali ini saja membuat heboh, pada tahun 2000, kepolisian dan MUI Lampung Tengah, pernah mendatangi lokasi perkumpulan, namun waktu itu tidak terbukti adanya ajaran sesat.
Nama perkumpulan ini, kembali membuat heboh setelah lima pemuda yang merasa didoktrin aliran sesat melaporkan Murtado ke MUI, Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika), dan Polsek Seputih Surabaya, beberapa waktu lalu. Kelima Pemuda itu adalah Baherman, Joni, Hairil, Mirza, dan Sepri. Mereka mengaku ditipu perkumpulan. Dalam pernyataannya Murtado Mengaku dapat berbicara dengan Tuhan.
Kemudian dapat mengukur rezeki para pengikutnya. Semula tempat berdirinya hanya hutan dan rawa, kemudian pada 2004, kemudian Murtado dan empat pengikutnya mulai membuka lokasi ini, karena mengaku dapat petunjuk dari alam gaib. [taz/kp21, tribun]/(voa-islam.com)
Posting Komentar