Sebelum kita mengamalkan suatu perintah Allah ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu asal mula datangnya perintah itu sehingga pada sa’at kita mengerjakannya kita akan melakukannya murni dari kesadaran diri sendiri bukan karena terpaksa atau karena merasa dibebani oleh kewajiban yang tidak ada kesudahannya serta sangat melelahkan tanpa pernah kita merasakan nikmatnya mengerjakan serta mematuhi perintah Allah itu.
Misalnya dalam mengerjakan shalat yang 5 (lima) waktu telah bertahun- tahun kita mengerjakannya namun terasa hambar dan biasa- biasa saja. Pernahkah kita memikirkan kenapa nikmatnya shalat itu tidak kita dapatkan ?? Kenapa shalat yang kita kerjakan tidak mampu mencegah perbuatan keji dan munkar ? Padahal Allah mengatakan “ shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar. Berarti amalan yang kita kerjakan masih sangat jauh dari harapan. Shalatnyakah yang salah ? atau diri kitakah yang masih bergelimang dosa dalam mengerjakan shalat itu ?
Misalnya dalam mengerjakan shalat yang 5 (lima) waktu telah bertahun- tahun kita mengerjakannya namun terasa hambar dan biasa- biasa saja. Pernahkah kita memikirkan kenapa nikmatnya shalat itu tidak kita dapatkan ?? Kenapa shalat yang kita kerjakan tidak mampu mencegah perbuatan keji dan munkar ? Padahal Allah mengatakan “ shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar. Berarti amalan yang kita kerjakan masih sangat jauh dari harapan. Shalatnyakah yang salah ? atau diri kitakah yang masih bergelimang dosa dalam mengerjakan shalat itu ?
Begitu juga halnya dengan mejalankan ibadah puasa yang kita rasakan adalah capeknya saja menahan haus, lapar.dan tidak pernah mengetahui manfaat yang sesungguhnya dari menjalani ibadah puasa itu. Demikian juga ketika kita menunaikan Zakat akan terasa berat rasa hati untuk mengeluarkannya karena uang yang sudah kita kumpulkan dengan susah payah harus kita berikan sebahagiannya kepada orang lain.Dan yang paling terasa berat sekali adalah ketika melaksanakan ibadah haji,disamping membutuhkan fisik yang prima juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Membutuh pengorbanan waktu lebih kurang 1 bulan, meninggalkan usaha, istri dan anak- anak Akibatny kita akan dengan sangat ringan saja menyimpulkan bahwa perintah Agama itu adalah Beban yang terasa amat berat atau kewajiban yang tidak kunjung selesai.Padahal Allah hendak mencurahkan nikmatnya dan kasih sayangnya melalui perintah2 itu akan tetapi kita menyingkapinya sangat terasa berat sekali seperti menarik kambing ke air.
Sebagaimana yang telah kita rasakan selama ini atau yang dirasakan oleh kebanyakan orang dimuka bumi ini dalam hal menta’ati Allah yaitu menjalani perintah Allah tanpa pernah mengetahui maksud dan tujuan dari perintah itu sendiri…..Akibatnya banyak diantara kita yang menjadikan Agama ini menjadi urusan nomor dua dalam hidupnya disebabkan mereka tidak merasakan kenikmatan dalam mematuhi perintah- perintah Allah itu padahal tidak ada kehidupan ini kalau tidak karena hendak menjalani tugas- tugas yang datang dari Allah SWT. Kenapa hal ini bisa terjadi ? Salah satu penyebabnya adalah karena kita memulai perintah agama dari tengah tidak memulainya dari awal. .Analoginya begini “Seperti orang yang hendak menonton dibioskop, mereka tidak akan mengerti judul dan jalan cerita film karena dia datang terlambat…...”. Akan tetapi kalau mereka datang diawal permainan maka tentulah mereka mengerti maksud dan tujuan film yang mereka tonton tersebut..Ternyata agamapun begitu, harus kita mulai dari awal.
Sebagaimana yang telah kita rasakan selama ini atau yang dirasakan oleh kebanyakan orang dimuka bumi ini dalam hal menta’ati Allah yaitu menjalani perintah Allah tanpa pernah mengetahui maksud dan tujuan dari perintah itu sendiri…..Akibatnya banyak diantara kita yang menjadikan Agama ini menjadi urusan nomor dua dalam hidupnya disebabkan mereka tidak merasakan kenikmatan dalam mematuhi perintah- perintah Allah itu padahal tidak ada kehidupan ini kalau tidak karena hendak menjalani tugas- tugas yang datang dari Allah SWT. Kenapa hal ini bisa terjadi ? Salah satu penyebabnya adalah karena kita memulai perintah agama dari tengah tidak memulainya dari awal. .Analoginya begini “Seperti orang yang hendak menonton dibioskop, mereka tidak akan mengerti judul dan jalan cerita film karena dia datang terlambat…...”. Akan tetapi kalau mereka datang diawal permainan maka tentulah mereka mengerti maksud dan tujuan film yang mereka tonton tersebut..Ternyata agamapun begitu, harus kita mulai dari awal.
Menyadari akan kekurangan atau kelemahan kita selama ini saya merasa terpanggil untuk menulis setelah menemukan salah satu dari sekian banyak penyebab- penyebabnya kenapa kita sulit sekali mendapatkan nikmatnya Iman Atau nikmatnya menta’ati perintah Allah atau sulit menemukan apa yang disebut khusyu’…..? Mudah- mudahan bermanfa’at buat kawan2 atau saudara- saudara yang mendapatkan kesempatan untuk membacanya.Amin….!
Awal dari proses kehidupan dimuka bumi :
Ceritanya jauh sebelum kelahiran kita atau sebelum kelahiran orang tua kita atau sebelum ada seorang manusiapun dimuka bumi ini,agaknya peristiwa ini terjadi di syurga dimana Allah memanggil makhluk2 ciptaanNya dan menanyakan kepada mereka siapa diantara kalian yang mau memikul amanat ku ?? maka semuanya menjawab enggan untuk memikulnya sebab khawatir akan mengkhianatinya akan tetapi manusia mau untuk memikulnya maka dipikullah oleh manusia, sebab Allah SWT menawarkan akan diberi pahala apabila mentaatinya dan diberi dosa apabila mengkhianatinya.
Ceritanya jauh sebelum kelahiran kita atau sebelum kelahiran orang tua kita atau sebelum ada seorang manusiapun dimuka bumi ini,agaknya peristiwa ini terjadi di syurga dimana Allah memanggil makhluk2 ciptaanNya dan menanyakan kepada mereka siapa diantara kalian yang mau memikul amanat ku ?? maka semuanya menjawab enggan untuk memikulnya sebab khawatir akan mengkhianatinya akan tetapi manusia mau untuk memikulnya maka dipikullah oleh manusia, sebab Allah SWT menawarkan akan diberi pahala apabila mentaatinya dan diberi dosa apabila mengkhianatinya.
· Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan di-pikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,(al-ahzab 33:72)
· Kemudian Allah juga mengambil sumpah dari kita [ jiwa manusia (“waktu itu kita belum berbentuk manusia”)] bahwa didunia nantik dia akan menjadi “ Saksi “ bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan berjanji untuk menta’ati Amanat.
· Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",(Al-A’raaf 7:172)
[ Ayat ini menunjukkan bahwa dulu kita kenal dan pernah berbicara dengan Allah ]
Tahap berikutnya setelah adanya kesepakatan antara Allah dengan manusia dalam hal pengembanan Amanah dan setelah jiwa kitapun diambil kesaksiannya atau disumpah…!! terjadilah proses selanjutnya :
· Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". ( Al Baqarah :30 )
Kemudian :
· Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.( Thaha 20 : 17 )
Agaknya inilah Grand design Allah SWT dalam meng-awali kehidupan manusia dimuka bumi ini, setelah ditanya terlebih dahulu kapada kita siapa yang mau memikul Amanah..? Kemudian kita menyanggupinya lalu Allah mengambil; sumpah /kesaksian agar nantik diakhirat kita tidak punya hujjah/ alasan lagi mengapa kita tidak patuh kepada-Nya.Kemudian setelah itu Allah membuat manusia yaitu Adam dan istrinya lalu mereka digoda oleh Iblis sehingga mereka ter-usir dari Syurga dan memulai kehidupan dimuka bumi ini sampai tiba kepada generasi kita sekarang (wallahu alam ).Setelah manusia hidup dan berkembang dimuka bumi ini lalu mereka lupa akan janji yang sudah di ikat dengan Allah tempo dulu maka diturunkanlah oleh Nabi dan rasul untuk menyampaikan atau mengingatkan kepada manusia semua perihal amanat amanat yang sudah sama- sama kita sepakati dahulu dengan Allah jauh sebelum kita terlahir dimuka bumi ini.Hal inilah yang perlu kita sadari sepenuhnya bahwa seyogyanyalah agama menjadi urusan nomor satu dalam hidup kita.
Berikutnya :
· Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.( Thaha 20 :123 )
Inilah proses pertama manusia menjalani aktifitasnya dimuka bumi ini, kerasnya kehidupan dibumi ditambah pula dengan cita2 syaitan untuk menyesatkan manusia membuat kita lupa pada janji- janji kita dengan Allah SWT.Kemudian Allah menurunkan Rasul2nya………
Allah mengingatkan kepada manusia melalui para nabi dan rasulnya bahwa :
Tujuan dari Hidup kita :
· Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(51:56)
Sekarang setelah kita mengetahui hal ihwal dari maksud dan tujuan untuk apa kita berada didunia ini mudah2an jiwa kita tersadar untuk bangkit dan mengejar ketinggalan kita selama ini dalam hal mengabdi kepada Allah SWT. Jadi jelaslah bahwa tenyata mengerjakan semua perintah- perintah Allah itu bukan hanya sekedar kewajiban saja, akan tetapi adalah dalam rangka mempertanggung- jawabkan kata-kata yang pernah kita ucapkan dahulu kepada Allah SWT bahwa kita mau memikul amanah yang akan diberikan kepada kita jauh sebelum kita menjadi manusia seperti sekarang ini.
Pada Firman- firman Allah didalam Al-Qur’an, Allah SWT banyak sekali menyindir manusia dengan kata- kata Munafik. Dimana ciri- ciri orang yang munafik itu seperti yang sudah kita kenal selama ini adalah :
1. Apabila berkata kemudian ia berbohong
2. Apabila berjanji kemudian ia ingkar janji
3. Apabila dipercaya untuk mengemban Amanah ia khianat
Ternyata sindiran munafik itu ditujukan Allah SWT kepada seluruh manusia yang ada dimuka bumi ini semuanya. Syaitan telah sukses untuk menutup mata hati kita semua untuk melupakan janji- janji kita kepada Allah serta melalaikannya.Kalaulah tidak karena membaca Al- Qur’an tentulah penulispun tidak akan pernah mengetahui akan janji- janji manusia kepada Allah nun jauh ketika kita masih disyurga dahulu.
Allah menyindir kita karena tidak Amanah dengan sebutan Munafik :
· Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. ( Annisa 4 : 142 )
· Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (Annisa 4 : 145 )
Orang2 yang telah melupakan Allah :
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma`ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.
Siapakah yang telah menjadikan kita lupa pada ALLAH…….?? Yaitu SYAITAN yang terkutuk…..!!
· Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.(Mujadilah 58 : 19)
Bagi yang sudah mengetahui Amanat Allah ini dan sudah pula memulai untuk meng-amalkannya maka mereka selanjutnya berkewajiban pula untuk menyampaikannya (sebagai penyambung rantai estafet dari perjuangan Rasullah SAW dan sebagai bukti bahwa kita bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah )
· Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.( Ali Imran :110 )
Allah selalu mengingatkan Tentang Amanat yang sudah kita sepakati dahulu :
· Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, (annisa 4:58)
· Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. ( Anfal 8:27)
· Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.(Imran 3:77)
Allah managih janji- janji yang sudah kita ikrarkan dahulu :
· Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik. ( A’raaf 7:102)
· Penuhilah janjimu kepada-Ku niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).(Al Baqarah :40)
Kiat2 untuk menghindari diri dari godaan Syaitan adalah : dengan rajin berzikir (ingat kepada Allah )
· Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.( Jumuah 62 : 10 )
· Bila kita lupa pada Allah ( zikir ) maka Allah menjadikan kita lupa diri
· Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (Al Hasyir 59 : 19)
· Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku. (albaqarah : 152 )
Mudah2an setelah kita mengetahui maksud dan tujuan bahwa untuk apa kita kedunia ini yaitu memikul amanat2 yang Allah berikan kepada kita yang sudah sama- sama kita sepakati,kita semua menyadarinya dan mau berusaha untuk melakukan perbaikan diri, agar supaya Allah meringankan beban hidup yang ada dipundak kita dan menjadikan JIWA kita tenang dan tentram karenanya. Akan tetapi siapa yang menyia-nyiakannya maka tentu azab yang pedih akan menimpa kita.
· Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.( Rad 28 )
· maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,( Syams 7-8 )
Berzikir adalah salah satu sarana untuk menjadikan jiwa kita tentram serta dapat membersihkan jiwa kita dari pikiran-pikiran kotor dan melindungi kita dari godaan syaitan. Meng-amalkan/ me- wiridkan kalimat tauhid “ LAA ILLA HA ILLALLAH “ sepanjang waktu (tidak ada batasnya ) adalah salah satu dari bentuk Persaksian kita Bahwa tidak ada tuhan yang kita sembah melainkan Allah (Konsekuensi dari janji yang sudah kita ikrarkan jauh sebelum kita ada didunia ini ) dan bentuk dari kita men-jalankan Rukun Islam yang pertama.
Pengamalannya mudah2an akan mengantarkan kita kepada bermakrifat kepada Allah sehingga persaksian Benar- benar terwujud. Baru setelah kita menunaikan Rukun Islam yang pertama ini kita dapat merasakan terjadinya perubahan pemahamam didalam hati mengenai tugas2 ke-agamaan,dimana dalam keadaan bersaksi kita menunaikan Shalat (Rukun Islam yang kedua ), kemudian Puasa ( Rukun Islam yang ke tiga ), kemudian Zakat ( Rukun Islam yang ke empat )dan Rukun yang terakhir yaitu ibadah haji untuk selanjutnya barulah kita merasakan nikmatnya mengerjakan perintah Allah.kalau yang tadinya kita merasakan suatu beban kewajiban dari mematuhi perintah2 Allah itu sekarang kita merasakan bahwa Allah sedang mencurahkan nikmatnya sedikit demi sedikit untuk kita. Insyaallah…..
· Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. ( Al Fajr 27- 28 )
Ukuran dari sempurnanya amanat2 Allah SWT yang kita kerjakan atau sempurnanya iman serta ketaqwa-an kita adalah diukur dengan ketenangan jiwa sebab jiwa yang tentramlah yang dipanggil oleh Allah SWT untuk masuk syurganya kembali.Jadi kalau para pembaca yang mengaku telah ber-iman dan bertaqwa tapi belum menemukan ketentraman jiwa mohon diperiksa kembali amal2an yang sudah anda kerjakan…..! Ingatlah jatah hidup kita didunia ini hanya satu kali,pergunakanlah hari- hari kita dengan baik,Amin…Trims
Catatan : Apa yang saya tulis ini Adalah murni dari pemikiran sendiri yang bersandarkan kepada Firman- firman Allah SWT, Apabila terdapat kesalahan- kesalahan maka itu datangnya dari saya, mohon dikoreksi dan saya mohon maa’af karenanya tetapi apabila informasinya benar maka sesungguhnya KEBENARAN itu datangnya dari Allah SWT maka kita wajib untuk menta’atinya.
Wassalam Ed Atiak
Posting Komentar