Halloween party ideas 2015

Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Sesungguhnya Obat dari sekalian penyakit itu adalah Taubatan Nasyuha. Apapun penyakit yang tengah kita hadapi, apakah itu penyakit yang menempel pada Jasmani kita maupun Penyakit Rohani maka obat yang paling tepat adalah Dengan memurnikan ketaatan kepada Allah dan ini dibuktikan dengan NIAT serta TEKAD yang kuat untuk bersungguh- sungguh Bertaubat dan mencari jalan menuju TAQWA. Adapun penyakit Jasmani seperti sakit maag, asam urat, stoke dan lain- lain. 

Penyakit Rohani seperti Pendendam, iri, dengki, suka bergunjing, pemarah, Susah tidur dan lain- lain. Allah telah berjanji untuk memberikan kenikmatan terus menerus bagi siapa saja diantara kita yang bersungguh- sungguh untuk meminta ampun dan bertobat kepadaNya. Sesungguhnya apapun penyakitnya maka pastilah Allah yang memberikan dan Bagaimanapun proses penyembuhan yang kita usahakan maka sesungguhnya Allahlah yang Maha menyembuhkan.
  •  Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga……….. ( Tahrim 8)
  • dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. ( Huud 3 )
Apabila kita memperbanyak membaca Istigfhar serta banyak mengerjakan shalat sunat dengan niat Taubat dengan semurni- murninya taubat maka Insyaallah Allah akan memberikan kesadaran kepada kita akan Kesalahan- kesalahan yang terjadi tanpa kita sadari didalam setiap aktivitas yang kita kerjakan sehari- hari. Dengan demikian kita dapat memperbaiki kesalahan tersebut sehingga kesalahan serupa tidak terjadi lagi untuk masa yang akan datang. Akan tetapi bila kita jarang membaca Istigfhar serta jarang mengerjakan shalat sunat Taubat tersebut maka kesadaran akan kesalahan yang tengah kita perbuat tidak akan dapat kita  rasakan atau kita sadari, akibatnya tidak tertutup kemungkinan kesalahan yang sama akan terjadi berulang- ulang pada masa yang akan datang, maka menumpuklah dosa- dosa kita selama hidup didunia yang fana ini. 

Teguran- teguran yang datang dari Allah tidak akan dapat kita sadari atau rasakan bahwa apa yang terjadi adalah teguran karena kita merasa diri kita adalah yang paling benar disebabkan jarangnya kita memohon ampun kepada Allah. Kebanyakan manusia itu menjadi lengah dan semakin jauh dari Allah Swt karena merasa diri yang paling Benar diantara kelompoknya, bila ia beramal maka ia merasakan amalannya yang paling Benar, bila ia berbicara maka ia merasa ucapannya yang paling Benar, bila ia mengambil keputusan maka ia merasa keputusan yang diambilnya adalah keputusan yang paling Benar. 

Ini pulalah yang menjadikan manusia jarang sekali mempelajari Al Quran ( Sumber Kebenaran ) dan mengambil pelajaran dari padanya karena ia dalam segala hal sudah merasa dirinya telah berlaku benar. Ketahuilah bahwa apabila amal- amal shaleh yang sudah kita lakukan mengantarkan kita kepada manusia yang paling benar diantara orang lain maka sesungguhnya mereka itu telah tersesat dari Jalan Yang Lurus. Coba perhatikan bacaan surat Alfatihah ; “ ih dinash syirthal mustaqim = tunjukilah kami jalan yang lurus “ setiap hari minimal 17 kali kita memanjatkan do’a itu dan masih akan kita lakukan sampai akhir hidup ini. Ini berarti kita benar – benar tidak tahu jalan yang manakah sesungguhnya jalan yang lurus sesuai dengan Keinginan Allah Swt sehingga kita selalu memohon kepada Allah akan jalan yang lurus itu setiap kita shalat. 

Apakah dengan merasa Benar dalam setiap beramal ini berarti kita sudah tahu mana jalan yang lurus itu ??? Seharusnya buah dari amal shaleh itu adalah melahirkan sifat ketergantungngan yang sangat besar kepada Allah dalam mencari dan menentukan manakah sesungguhnya Jalan yang lurus yang harus kita tempuh didalam mengisi aktivitas hidup kita. Apabila kita merasa diri kita bodoh tentulah kita mencari tempat bergantung bahwa sesungguhnya Allahlah Yang Maha Pandai, Apabila kita merasa diri kita lemah tentulah kita mencari tempat bergantung bahwa sesungguhnya Allahlah Yang Maha Kuat, Apabila kita merasa miskin tentulah kita mencari tampat bergantung bahwa sesungguhnya Allahlah Yang Maha Kaya. Tetapi bila kita merasa diri kita Pandai, Kuat atau Kaya maka inilah salah satu penyebab mengapa tingkat ketergantungan kita kepada Allah sangat kurang.
  • Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. ( Al Anfal 29 )
Furqan : maksudnya pembeda antara Haq dengan Bathil

Inilah janji Allah untuk orang- orang yang melakukan amal- amal shaleh :
  • Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Annuur 55 )
Semoga Allah selalu membimbing kita dalam mengisi hidup serta selalu memberikan kesadaran apabila kita melakukan kesalahan sehingga setiap kesalahan yang terjadi tidak berlarut- larut.
Salam 




Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.