Go
Ihsan- Seorang Muslimah Yunani yang mengenakan ‘hijab’ menjadi
salah satu calon anggota parlemen Eropa mewakili negaranya, Yunani. Muslimah
Yunani itu bercita-cita dan ingin berjuang melawan diskriminasi terhadap
Muslim, dan mendapatkan jaminan kesetaraan bagi Muslim Yunani .
Anna Stamou adalah tokoh Muslimah pertama yang
menggunakan ‘hijab’ yang menjadi calon anggota Parlemen Eropa ( EP ) pemilu
pada 25 Mei, dan akan menjadi Muslimah pertama yang menggunakan ‘hijab’ jika
terpilih. Stamou, bersuamikan seorang warga Mesir, menggambarkan dirinya
sebagai seorang wanita yang aktif , tidak hanya dalam menangani isu-isu
regional, tetapi dia juga membuat langkah-langkah besar bagi Muslim di
negaranya.
“Saya telah dinominasikan oleh ‘ECO’ Partai Hijau Yunani
- partai politik yang memiliki perhatian dibidang ekologi, dan merupakan
anggota dari partai Hijau Eropa”, ujarnya kepada kantor berita Turki, Anadolu.
“Prinsip-prinsip Partai Hijau, sebagaimana ditentukan oleh konstitusi mereka :
“Keberlanjutan, keadilan sosial, non - kekerasan, demokrasi secara langsung dan
partisipatif, menghormati keragaman, desentralisasi dan subsidiaritas,
melindungi dan memulihkan ekosistem alam lingkungan, kualitas hidup , pribadi
dan tanggung jawab sosial dan ekuitas dan anti – penghematan”, tegasnya.
Stamou mengatakan dia lahir seorang Kristen Ortodoks,
tetapi “menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya dalam Islam setelah
menggali selama bertahun-tahun terhadap semua agama. Lulusan manajemen bisnis
dan pelatih yoga, Stamou menyatakan bahwa dia menjalani hidup Muslim sejak dia
memeluk Islam pada usia 30”, tambahnya .
Dia sekarang memilih aktif berpolitik setelah dia menjadi
seorang ‘aktivis’, beberapa tahun bersama dengan menjadi seorang aktifis
lainnya. “Apa yang menarik saya ke dunia politik adalah tujuan saya menjamin
kehidupan bagi umat Islam di Yunani dengan hak yang sama dengan warga negara
Yunani lainnya melalui segala aktifitas politik”, katanya .
Dia bertanggung jawab di Asosiasi Muslim Yunani dan istri
dari kepala Asosiasi Muslim. Stamou juga berbicara tentang hal-hal yang ideal,
dan ingin memastikan bahwa Muslim Yunani menjadi warga negara yang mampu
memenuhi tanggung jawab mereka terhadap negara mereka dan mengklaim hak-hak
mereka dalam hak yang sama .
“Pesan saya kepada umat Islam Yunani adalah
berpartisipasi secara aktif dalam proses pemungutan suara bagi Parlemen Eropa,
dan menikmati hak-hak mereka untuk memilih dan dipilih tanpa takut suara mereka
jatuh kepada tokoh-tokoh yang tidak ber tanggungjawab”, tambahnya.
Dia menunjukkan fakta bahwa dia adalah calon pertama yang
menggunakan ‘hijab’, di Parlemen Eropa, dan menolak pendapat terhadap
diskriminasi apapun dari orang-orang dengan penampilannya yang menggunakan
hijab. Stamou menegaskan bahwa beberapa kalangan mungkin melihat jilbab sebagai
“ancaman”, tapi setiap warga negara harus melakukan sesuatu untuk negara mereka
.
“Saya akan mengerahkan segala upaya untuk memastikan
bahwa umat Islam tidak menganggap diri mereka sebagai minoritas di Yunani .
Jika saya terpilih menjadi anggota Parlemen Eropa (EP), saya akan berjuang
untuk persamaan hak bagi kaum Muslim dan pencegahan diskriminasi terhadap umat
Islam”, katanya. Semoga. Terwujud perjuangannya.
Tujuan lain dari Stamou adalah bekerja untuk pembangunan
masjid di Athena - ibukota Eropa satu-satunya tanpa masjid . Upaya akhir ini
telah tertunda selama bertahun-tahun dengan alasan yang tidak diketahui"
tambah dia.
Calon Yunani akan
berjuang memperebutkan 21 kursi di Parlemen Eropa pada Pemilu Eropa pada
tanggal 25 Mei , bertepatan dengan pemilihan kepala daerah di negeri Yunani.
Jumlah kursi yang dialokasikan ke Yunani menurun 22-21, sebagai akibat
pembagian ulang kursi di EP, tahun 2013. Sementara itu, pada Pemilu 2009,
Partai Hijau Yunani hanya meraih satu kursi di EP setelah menerima 3,49 persen
suara. [afgh/wb/voa-islam]
Posting Komentar