Halloween party ideas 2015

Go Ihsan - Palestina resmi diakui oleh parlemen Inggris sebagai negara merdeka. Keputusan parlemen Inggris ini ‘mengikuti’ langkah sebelumnya yang sudah dilakukan Swedia. Namun, kaum konservatif menilai voting ini tidak mempunyai konsekuensi politik yang signifikan.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan pada Senin (13/10) untuk 650 anggota parlemen Inggris, 271 orang menyatakan kesetujuan terhadap pengakuan kemerdekaan Palestina. Sementara 12 orang menyatakan abstain.

Pengakuan kedaulatan Palestina dinilai menjadi solusi paling mungkin untuk konflik Timur Tengah. Dengan diakuinya negara tersebut, posisi mereka diharapkan sejajar dengan Israel dalam pandangan dunia internasional. Invasi Israel terhadap tanah-tanah Palestina akan dianggap ilegal dan melanggar Konvensi Jenewa.

Di sisi lain, pengakuan parlemen Inggris ini masih merupakan satu dari sekian langkah panjang. Hasil voting yang memenangkan dukungan terhadap Palestina belum bisa memberikan dampak politik langsung. Parlemen hanya bisa memberikan masukan atas hasil voting ini kepada perdana menteri Inggris dalam mengambil kebijakan luar negeri.
Namun, dalam sudut pandang berbeda, pengakuan Parlemen Inggris ini menunjukkan kekuatan Partai Buruh. Mereka sejak 1980 telah aktif menyebarkan kampanye anti Israel sebagai negara penjajah dan mendukung penuh kemerdekaan Palestina.

Selama ini, Uni Eropa dikenal sangat bersahabat dengan Israel. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa 33 persen orang Israel memiliki kemitraan dagang dengan Eropa. Jika nantinya Uni Eropa bisa didesak untuk menentang penjajahan Israel, maka negara tersebut bisa menderita kerugian politik sekaligus ekonomis, mengingat banyak perusahaan Israel yang rentan digoyang isu seperti ini.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.