Go Ihsan - (2)
Kehancuran Ideologi Demokrasi Sekuler Liberal
Sebagaimana penjelasan yang
dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, bahwa kemunculan khilafah
rasyidah akan terjadi setelah lewatnya periode mulkan jabbar (raja-raja
diktator). Isyarat dalam nubuwat tersebut adalah bahwa ideologi yang muncul menggantikan
ideologi diktator justru semakin mendekatkan kita dengan masa kemunculan
Al-Mahdi.
Dalam hal ini, fenomena
tumbangnya rezim diktator di beberapa negara (khususnya negara-negara
berpenduduk muslim) merupakan indikasi kuat bahwa Allah benar-benar akan
mengangkat periode itu dari umat Islam. Maka, keberadaan ideologi demokrasi
yang menggeser rezim diktator (mulkan jabbar) hanyalah fase
antara, sebuah jeda yang mengawali kemunculan fase terakhir, yaitu khilafah
rasyidah menurut manhaj nubuwah dimana Al-Mahdi sebagai khalifahnya.
Sebenarnya keberadaan ideologi
sekuler yang melahirkan demokrasi liberal telah memunculkan kediktatoran gaya
baru yang berlindung di balik baju demokrasi. Para diktator itu juga banyak
berlindung di balik HAM. Hal ini bisa kisa saksikan ketika sebuah masyarakat
(negara) dengan suara mayoritas menghendaki tegaknya hukum Islam, maka para
diktator (barat) itu dengan berbagai dalih berupaya untuk menggagalkan yang
mereka inginkan.
Sebaliknya, jika dengan demokrasi
dan produk turunannya (pemilu) mereka mendapatkan kemenangan (atau sesuai
dengan apa yang mereka inginkan), maka dengan mati-matian pula mereka akan
membelanya. Keadaan ini boleh jadi akan terus berlangsung hingga akhirnya
masyarakat dunia mengetahui bahwa apa yang selama ini berlangsung bukanlah
hakikat dari demokrasi yang banyak mereka pahami, melainkan demokrasi liberal
yang diinginkan oleh barat.
Demokrasi ini adalah sebuah
ideologi yang diproduksi untuk membela dan melindungi kepentingan Barat, bukan
untuk kepentingan manusia seluruh dunia. Jika kondisi ini terus berlangsung,
maka dengan sendirinya kepercayaan masyarakat dunia hilang hingga akhirnya
demokrasi akan ditinggalkan. Dan nampaknya inilah fenomena yang banyak kita
saksikan terjadi pada negara-negara yang tengah mempraktikkan demokrasi
liberal.
Jika periode zaman diktator telah
berakhir dengan kemunculan demokrasi sekuler liberal, lalu ideologi ini juga
dengan sendirinya runtuh dengan berbagai sebab yang telah kita bicarakan di
atas, maka konsekwensi yang akan muncul adalah kembalinya khilafah rasyidah
adalah sebuah kepastian, tidak mungkin tidak. Karena Imam Mahdi adalah seorang
pemimpin muslim yang akan mempraktikkan hukum Islam secara total dalam
kepemimpinannya, maka dengan sendirinya ideologi sekuler dan praktik demokrasi
akan dibersihkan dari wilayah kekuasaannya, dan itu akan terjadi pada seluruh
dunia. Dengan demikian Imam Mahdi pasti akan menghancurkan sistem ini, juga
sistem-sistem kufur lainnya.
(3)
Kehancuran Ekonomi Kapitalis Ribawiyah Dan Semua Institusinya
Kondisi lain yang juga
mengiringi keluarnya Al-Mahdi adalah dimulainya fase kehancuran ekonomi barat
yang bercorak kapitalis, dimana sistem ekonomi ribawiah merupakan salah satu
pilar penting bagi tegaknya sistem ekonomi ini.
Indikasi yang paling riil adalah
problematika ekonomi, sosial dan politik dalam negeri Amerika yang sedang
menuju status sekarat.
Hubungannya dengan kemunculan
Al-Mahdi adalah bahwa fase kehancuran ekonomi kapitalis ribawiyah ini akan
mengawali kehancuran dunia secara umum.
Dapat kita bayangkan jika
akhirnya masyarakat seluruh dunia harus kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan
pokok karena tidak beroperasinya kembali pabrik-pabrik yang memproduksi seluruh
kebutuhan mereka (disebabkan runtuhnya pondasi ekonomi mereka), maka jalan
menuju kemiskinan dan kehancuran total telah terbentang di depan mata.
Kondisi ini memiliki hubungan
erat dengan masa-masa sulit yang akan dihadapi oleh manusia sebelum kemunculan
Dajjal. (Bersambung)
Posting Komentar