Go Ihsan - Saira Khan, adik dari Syed Rizwan Farook, pria tersangka penembakan
massal di San Bernardino, California, yang menewaskan 14 orang mengatakan bahwa
tindakan kakaknya dan kakak iparnya, Tashfeen Malik, telah menodai citra Islam.
Dia menegaskan, penembakan massal itu bukan atas nama Islam.
”Saya percaya bahwa, Anda tahu, itu bukan Islam!
Islam mengutuk pembunuhan atau menyakiti siapa pun, setiap orang,” kata Saira
dalam wawancaranya dengan CBS
News, Jumat (4/12/2015).
Sementara itu, Roshan Abbassi, asisten imam di
Masjid Dal-Al-Aloom Al-Islamiyah Amerika di San Bernardino, menegaskan bahwa
komunitas Islam musuh terorisme. ”Kami semua melawan terorisme. Kita semua
menginginkan perdamaian,” ujarnya.
Abbassi yang sempat ditodong senjata polisi AS
saat diperiksa di rumahnya mengaku memiliki kontak telepon dengan Farook. Ada
sekitar 35 kali kontak telepon keduanya. ”Tapi masing-masing bisa saja hanya 10
detik,” ujar Abbassi.
Farook tidak memiliki catatan kriminal dan tidak
di bawah pengawasan oleh aparat penegak hukum lokal atau federal yang sebelum
melakukan serangan di pusat layanan orang-orang cacat di San Bernardino.
Serangan itu berlangsung saat ada persiapan acara natal di lokasi kejadian. FBI
sedang menyelidiki apakah penembakan massal itu terkait terorisme atau bukan.
Farook, 28, dan istrinya Malik, 27 tahun,
melepaskan tembakan di lokasi kejadian Rabu pagi, di mana di lokasi itu
terdapat 75 rekan kerja Farook yang sedang berkumpul. Keduanya yang telah
ditembak mati polisi AS dilaporkan melepaskan antara 65 dan 75 tembakan.
Tindakan itu menewaskan 14 orang dan melukai sedikitnya 20 orang lainnya.
Sejak Farook itu ditetapkan sebagai tersangka,
catatan tentang hidupnya jadi perbincangan orang-orang. Namun, sejauh ini tidak
ada satupun dari rincian yang menjelaskan alasan tersangka melakukan penembakan
massal.(sindo/gi)
Posting Komentar