Go Ihsan - Menteri
Tenaga Kerja (Menaker) yang juga kader Nahdlatul Ulama, Hanif Dhakiri
mengingatkan umat Islam akan banyaknya aliran Islam yang aneh-aneh.
"Sekarang ini banyak aliran-aliran Islam yang
aneh-aneh. Kita sebagai warga nahdliyin, umat islam Indonesia, harus waspada
dengan aliran yang aneh-aneh tersebut. Ikutilah kiai, ikutilah guru-guru kita,
insyallah selamat dunia akherat," kata Hanif, saat menghadiri Acara Maulid
Nabi Muhammad SAW dan Haul V Mbah Yai Ma'ani Rusjdi di Ponpes Mathlaul Anwar
Linahdlotil Ulama (MALNU) di Kebon Jeruk, Menes, Pandeglang Banten, Rabu (30/12).
Hanif juga meminta para warga masyarakat di sekitar pendeglang dan para santri pesantren MALNU juga bisa mencontoh perjuangan dari Mbah Kiai Ma'ani Rusjdi. Sebab, dengan terus mengamalkan ilmu yang diajarkan oleh para kiai seperti Mbah Ma'ani ini, islam di nusantara ini akan terus berkembang dengan damai.
Selain itu, Hanif juga mengajak semua santri dan pelajar untuk menyiapkan diri dengan skill dan kompetensi selain ilmu agama dan akhlak dari pesantren. sebab, persaingan ditahun 2016 ini akan sangat ketat setelah ditandai dengan berlakukan masyarakat ekonomi asean (MEA) pada akhir tahun 2015 ini.
Menteri Hanif pun bercerita tentang santri yang dalam ilmu agamanya dan baik akhlaknya, tapi tidak mendapatkan pekerjaan yang layak dan kurang 'terhormat' karena kurang kompetensinya.(Rilis/rol)
Hanif juga meminta para warga masyarakat di sekitar pendeglang dan para santri pesantren MALNU juga bisa mencontoh perjuangan dari Mbah Kiai Ma'ani Rusjdi. Sebab, dengan terus mengamalkan ilmu yang diajarkan oleh para kiai seperti Mbah Ma'ani ini, islam di nusantara ini akan terus berkembang dengan damai.
Selain itu, Hanif juga mengajak semua santri dan pelajar untuk menyiapkan diri dengan skill dan kompetensi selain ilmu agama dan akhlak dari pesantren. sebab, persaingan ditahun 2016 ini akan sangat ketat setelah ditandai dengan berlakukan masyarakat ekonomi asean (MEA) pada akhir tahun 2015 ini.
Menteri Hanif pun bercerita tentang santri yang dalam ilmu agamanya dan baik akhlaknya, tapi tidak mendapatkan pekerjaan yang layak dan kurang 'terhormat' karena kurang kompetensinya.(Rilis/rol)
Posting Komentar