Halloween party ideas 2015

Go Ihsan - Setiap orang akan mendapat ujian, tak terkecuali orang-orang saleh. Bahkan kebanyakan orang saleh diuji pada tubuh-tubuh mereka.


Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menganugerahkan anggota tubuh sehingga Anda bisa bersenang-senang dengannya, dan Allah juga menganugerahkan kekuatan, kehidupan, kemampuan, dan aktivitas. Tetapi ada hikmahnya kalau pada suatu saat Allah mencabut kekuatan Anda.

Para ulama, ahli sirah, dan ahli biografi menyebutkan dalam sirah Urwah bin Zubeir ra anak dari sang pembela Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam yang merupakan periwayat paling besar dalam kitab-kitab hadits dari Aisyah ra, bahwa Urwah mengkhatamkan al-Qur’an selama empat hari. Allah hendak mengangkat derajatnya di sisi-Nya, maka ditulislah baginya suatu ujian, yaitu ketika Urwah bin Zubeir ra bepergian ke negeri Syam. Di tengah perjalanan, kanker kulit menyerang kakinya.
Berkumpullah para dokter mengobatinya. Mereka mengatakan, “Kami akan memotong kakimu dari depan.” Urwah berkata, “Aku akan sabar dan merasa puas dengan ini.”


Lalu penyakit itu pun menyerang betisnya, maka mereka mengatakan, “Kami akan memotongnya dari betis.” Dia mengatakan, “Aku akan bersabar dan merasa cukup dan puas.”

Lalu sakitnya itu menyerang pahanya. Mereka berkata, “Engkau tidak mempunyai jalan keluar, selain memotongnya. Kalau tidak, maka kau akan meninggal dunia.” Dia berkata, “Allah tempat kita meminta pertolongan, sesungguhnya kita milik Allah dan kita akan dikembalikan kepada-Nya.”

Maka mereka pun mengatakan, “Kami tidak akan memotongnya, sampai kami memberi kamu minum dengan secangkir arak.” Dia berkata, “Oh, Maha Suci Allah! Akal yang telah diberikan oleh Allah kepadaku, lalu aku akan menghilangkannya hanya dengan secangkir arak! Demi Allah, sekali-kali tidak! Akan tetapi apabila aku berwudhu dan melaksanakan shalat, maka potonglah pahaku.”

Dia pun berwudhu, menghadap kiblat, memulai melakukan shalat, dan bermunajat kepada Allah. Dia bersendiri dengan ayat-ayat Allah, dia mencukur dengan ruhnya bersama ayat-ayat yang jelas itu. Para dokter itu pun mendatanginya dengan gergaji, lalu mereka memotong kakinya.

Tatkala darah mengalir dengan sangat deras, akhirnya dia pun jatuh pingsan. Baru setelah beberapa jam dia sadar. Dokter berkata, “Semoga Allah memperbaiki duka citamu terhadap anakmu, dia diinjak-injak oleh binatang ternak sang khalifah sehingga dia meninggal dunia.”

Maha Suci Allah! Pada saat yang masih genting ini, masa-masa kritis, baru tersadar bahwa anaknya diinjak-injak oleh binatang ternak sang khalifah sehingga meninggal dunia. Coba perhatikan berbagai musibah ini bagaimana dia bisa terjadi dan coba perhatikan lagi betapa lembut dan bijaksananya Allah swt dalam hal qadha dan qadar.

Maka Urwah mengatakan, “Segala puji bagi Allah, sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kita akan dikembalikan. Ya Allah, bagi-Mulah segala puji. Apabila Engkau telah mengambil, sesungguhnva Engkau telah memberikan. Apabila engkau menguji, sesungguhnya Engkau juga telah memberikan kesehatan. Engkau telah memberikan empat anggota badan kepadaku dan Engkau mengambil satu anggota badan saja. BagiMu segala puji dan kepada-Mu aku bersyukur.” Lalu dia mengatakan,

“Demi Allah, aku tidak pernah mengulurkan telapak tanganku kepada keraguan, dan Aku juga tidak pernah membawaku kepada kekejian.” 
Pemikiran dan penglihatanku juga tidak pernah menunjuki kepadanya, akal pikiran dan pemikiranku juga tidak pernah membimbingku ke sana.
Dan aku mengetakui bakwa tidaklah aku menderita musibah dari Allah, melainkan musibah itu telah menimpa orang lain sebelumku”

Dia pun pulang dengan hanya mengharapkan pahala dari Allah semata karena Dia-lah yang telah menentukan dan memberikan ujian.* Bersambung bagian 2

DR. Aidh bin Abdullah Al-Qarni, dari bukunyaJangan Takut-Jagalah Allah, Allah Akan Menjaga Anda.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.