Go Ihsan - Mi'raj Islamic News Agency (MINA) bekerja sama dengan Kantor
Berita Antara dan Republika akan
menyelenggarakan konferensi media Islam Internasional (Islamic Conference of
Islamic Media/ICIM), Rabu hingga Kamis (25-26/5) di Auditorium Adiana, Wisma
Antara, Jakarta. Acara ini mengangkat tema seputar bersatunya media Islam dalam
membela kepentingan Islam, khususnya Palestina dan al-Quds.
"Kenapa?
Karena pemberitaan tentang Palestina termarginalkan, kurang terangkat,"
kata Ketua Panitia ICIM Agus Priyono yang dilansir Republika.co.id, Jumat
(20/5).
Agus
mengatakan, selama ini isu-isu tentang Palestina masih menjadi isu sesaat
ketika terjadi peperangan. Pemberitaan di negara-negara Islam, bahkan di Timur
Tengah terkait isu ini masih sangat minim. Padahal, dalam keseharian kekerasan
dan pertumpahan darah terjadi secara terus-menerus.
Penyelenggarakaan
ICIM dinilai akan membawa semangat agar media-media Islam melakukan pembelaan
terhadap Palestina. Pembelaan ini diwujudkan dalam bentuk pemberitaan yang
berimbang.
ICIM
juga mengajak media-media Islam untuk lebih peduli terhadap isu-isu yang
berkembang di al-Quds. Menurut Agus, saat ini animo masyarakat Islam lebih
banyak tertuju ke kawasan Makkah dan Madinah. Padahal, Masjid al-Aqsa juga
merupakan tempat sakral bagi masyarakat Muslim.
Minimnya
pemberitaan media tentang al-Aqsa membuat masyarakat Muslim kurang peduli
tentang tempat ini. Padahal, Israel terus melakukan upaya untuk memonopoli
kawasan tersebut. Akibatnya, hingga kini mayoritas pengunjung al-Aqsa berasal
dari kalangan nonmuslim.
"Ini
perlu dipahami sehingga pembelaan muncul secara objektif dari semua kalangan
masyarakat, khususnya Muslimin sendiri yang lebih terdepan untuk membela
kepentingan Islam di dunia. Inilah peran media yang kita harapkan muncul,"
ujar Agus.
ICIM
rencananya akan menghadirkan pembicara-pembicara dari berbagai negara, antara
lain Imam Masjid Jamaica Center New York Shamsi Ali, Direktir Modelis Monitor
London, praktisi dan akademisi Malaysia asal Nigeria Abdul Malik, Wakil
Pemimpin Redaksi (wapemred) Wafa Palestine News Agency, Anggota Dewan
Pertimbangan Presiden (wantimpres) bidang Agama Hasyim Muzadi.
Menurut
Agus, ada dua hal pokok yang akan dibahas dalam lingkup tema tersebut. Pertama,
ICIM berusaha menyamakan persepsi media-media Islam mengenai pembelaan terhadap
Palestina dan al-Aqsa. Kedua, penyelenggaraan ICIM diharapkan akan diikuti
kesepakatan pembentukan forum atau lembaga internasional yang menyatukan
media-media Islam.
Konferensi
ini juga diharapkan akan menghasilkan output berupa deklarasi bersama yang
melibatkan para pembicara dan tokoh-tokoh yang ditunjuk dari tingkat nasional
dan internasional. Deklarasi tersebut akan memuat pernyataan terkait penyamaan
persepsi, keberimbangan berita, serta bentuk-bentuk kerja sama yang akan
dilakukan media-media Islam.
"Bisa
dalam bentuk sharing berita antar media atau pertukaran
wartawan," ujar Agus.
Redaktur
Mina Ali Farhan mengatakan, ICIM dilatarbelakangi pertimbangan dari beberapa
sisi. Secara konstitusi, konferensi ini menjadi perwujudan alinea keempat UUD
1945 mengenai keterlibatan Indonesia dalam menjaga ketertiban dunia.
"Jangan sampai media tidak adil. Media yang sekarang kan sifatnya standar
ganda," kata Ali.
Dari
sisi akidah, upaya ini dilakukan sebagai peran dalam menyempurnakan cahaya yang
ingin dipadamkan oleh musuh-musuh Islam seperti tercantum dalam QS as-Shaff.
Secara historis, kegiatan ini merupakan rentetan dari kinerja yang telah
dilakukan sebelumnya.
"Goal-nya dalam rangka membebaskan
orang-orang teraniaya di Palestina dan mengembalikan orang Palestina bisa
iktikaf bersama," kata dia.
Posting Komentar