Go Ihsan - Ketua
Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengingatkan
seluruh Pemuda Muhammadiyah bahwa tidak ada Islam tanpa akhlak baik.
"Pemuda
Muhammadiyah adalah tempat dimana kita melatih terus meninggikan akhlak kita.
Tidak Ada kemaslahatan yang lebih utama ketika pemuda muhammadiyah selain
melangitkan akhlak dan membumikan dakwah," kata Dahnil melalui keterangan
tertulis di Jakarta, Selasa (3/5).
Dia
mengatakan setiap tarikan nafas gerak dan program Pemuda Muhammadiyah harus
mampu memberikan manfaat bagi perbaikan akhlak sebagai motornya. "Bila
Pemuda Muhammadiyah tidak digunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki akhlak
kita maka silakan pindah ke organisasi lain, yang bisa memuaskan keinginan
saudara. Rumah dakwah Pemuda Muhammadiyah harus digunakan untuk meninggikan
akhlak setiap anggotanya," kata dia.
Selain
itu, dia juga mengatakan Islam yang berkemajuan harus diraih melalui jalan
merawat nalar ilmiah yang mencerahkan dan membebaskan diri dari kejumudan,
memerdekakan diri dari kekuasaan yang mendzhalimi yang menyebabkan fasad fil
ard.
"Mendorong
kekuasaan yang melayani, memberdayakan, membebaskan dan memajukan. Serta
menempatkan Ilmu pengetahuan sebagai jalan memajukan peradaban Islam untuk
seluruh umat manusia," kata dia.
Dia
mengatakan melalui watak nalar yang maju dan akhlak yang baik tersebut maka
visi Islam berkemajuan dapat diraih. "Mari terus rawat Ruhul Ikhlas dan
Ruhul Jihad kita dalam ber' Pemuda Muhammadiyah, Seperti Jenderal Besar
Sudirman yang mantan Ketua Cabang Pemuda
Muhammadiyah Cilacap, Seperti KH Azhar
Basir yang mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Seperti Djuanda, Seperti
tokoh-tokoh Pemuda Muhammadiyah yang tinggi akhlaknya, membumi dakwahnya,"
kata dia.
Pada
2 Mei 2016 organisasi Pemuda Muhammadiyah telah berusia 84 Tahun. Tepat pada 2
Mei 1932 melalui Muktamar Muhammadiyah di Makasar Pemuda Muhammadiyah dibentuk
secara resmi. Meskipun bila merujuk pada induk awal PM, yakni Hizbul
Wathon, telah berdiri sejak 1918. (Ant)
Posting Komentar