Go Ihsan - Staf khusus
Menteri Agama, Ali Zawawi mengatakan ibadah haji memiliki hakekat yang sangat
esensial. Ibadah Haji menjadi momen bagi umat Islam untuk memahami hakekatnya
sebagai manusia.
"Dengan
berdiam diri (wukuf) di Arafah, kita merenung untuk menemukan jatidiri atau
hakekat diri kita,’’ kata Ali dalam acara ‘Pembekalan Petugas Media Center Haji
1437H/2016M’ di Kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (20/7).
Karena
itu wukuf di padang Arafah merupakan inti atau puncak dari pelaksanaan ibadah
haji. Nabi Muhammad SAW, kata Ali, berpesan wukuf merupakan momen untuk
membebaskan diri kita dari atribut-atribut keberhalaan dunia.
Rasulullah
mendeklarasikan hak asasi manusia bahwa setiap manusia sesungguhnya sederajat,
tidak ada perbedaan antara orang Arab atau orang berkulit hitam. ‘’Pesan-pesan
historis di sana tersebut yang perlu kita renungi,’’ katanya. ‘’Wukuf menjadi momen
bagi kita untuk mengingatkan diri kita tentang kematian,’’tambah dia.
Ali
pun mengingatkan para jamaah haji Indonesia jangan sampai lupa memenuhi rukun
haji. Jika sampai terlewat satu rukun saja, maka hajinya menjadi tidak sah.
Adapun rukun haji yakni ihram, wukuf, tawaf ifadhah, sai, tahalul dan tertib.
Sementara,
ibadah haji tetap sah jika tidak melakukan wajib haji. Namun, jamaah haji wajib
membayar dam karena tidak melaksanakan wajib haji yakni ihram haji dari miqat,
mabit di Muzdhalifah, mabit di Mina, melontar jumrah, menghindari perbuatan
yang terlarang dalam keadaan berihram dan tawaf wada’.
Hal
penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh jamaah haji adalah syarat haji.
Ada lima syarat haji yakni Islam, baligh, berakal sehat, merdeka dan istita’ah
(mampu). ‘’Istita’ah di sini mampu secara ekonomi dan fisik,’’ katanya. (ken/rol)
Posting Komentar