Go Ihsan - Fashion Muslim
menjadi salah satu ikon kebangkitan perekonomian umat Islam. Lewat inovasi,
industri busana Muslim Tanah Air pun melesat. Indonesia sebagai negara dengan
jumlah penduduk Muslim terbesar memiliki potensi pasar yang menarik dan
menguntungkan.
Sejak awal 2000,
tren hijabers, busana Muslim, hingga produk makanan halal kian
melonjak.Elhijab, salah satu merek terkemuka, berusaha untuk menjawab tantangan
dari merek-merek ternama industri fashion konvensional. Pada awalnya, bisnis
Elhijab berfokus pada busana Muslimah dan hijab lewat merek awal Elzatta Hijab
di bawah naungan PT Bersama Zatta Mulya, yang resmi berdiri pada 2012 silam.
Berbagai produk
fashion hijab dari bergo hingga gamis tersedia di Elzatta Hijab. Namun, seiring
dengan perkembangan bisnisnya, hadir pula busana-busana Muslim untuk pria.
Sampai akhirnya Elhijab Indonesia juga menjadi fashion e-commerce di bawah PT.
Bersama Zatta Mulya.
Founder Elzatta
Hijab sekaligus CEO Elhijab, Elidawati, mengungkapkan, profil bisnis yang
dikembangkan oleh Elhijab adalah berfokus kepada penyediaan busana Muslim yang
siap pakai. ''Kemudian untuk konsumen kelas menengah, produk berkualitas dengan
harga terjangkau. Serta dikembangkan dengan sinergi kemitraan yang ikut membuka
toko-toko jaringan di seluruh
Indonesia,'' kata Elidawati kepada Republika.
Lewat merek yang
eksklusif, Elhijab Indonesia yang berdiri sejak 2015 juga menawarkan
produk-produk fashionIslami dengan menyatukan konsep Islami dengan tren fashion
masa kini. Namun, pengembangan bisnis ini tidak datang begitu saja.
Berangkat dari hanya memiliki 17 karyawan, kini Elzatta Hijab telah memiliki
setidaknya 500 orang karyawan.
Saat ini,
Elzatta Hijab telah memiliki 60 toko, 40 toko mitra, dan 23 toko resmi. Dalam
mengembangkan bisnisnya, Elidawati mengungkapkan, Elzatta juga membangun konsep
sinergi dari hulu hingga ke hilir.Di hulu, Elzatta Hijab membina hubungan
dengan usaha kecil dan menengah (UKM) serta para vendor.
Di hilir,
Elzatta Hijab juga berhubungan dengan orang-orang yang ingin membuka usaha
tetapi tidak memiliki barang. Untuk saat ini, Elidawati mengakui, salah
satu kendala yang dihadapi Elzatta Hijab adalah dalam pemenuhan kebutuhan di
pasar. ''Terutama kesiapan supplier dan vendor untuk bisa memproduksi dengan
skala industri,'' tutur dia.
Terkait dengan
perkembangan mode busana Muslim di Indonesia, Elidawati justru berharap
munculnya merek-merek hijab baru. Hal ini sejalan dengan adanya rencana
menjadikan Indonesia sebagai pusat mode busana Muslim dunia pada 2020
mendatang. Artinya, peluang untuk berbisnis di sektor busana muslim masih cukup
luas.
''Pencanangan
Menuju 2020 Indonesia sebagai pusat fashion Muslim dunia justru memerlukan
semakin banyak brand hijab agar kita siap menjadi tuan rumah,'' ujar Elidawati.(go/Republika)
Posting Komentar