Go Ihsan - Oleh buya Gusrizal Gazahar
Setelah peringatan tegas dari 'Abbas Ibn 'Abdil Mutthalib
akan akibat yang akan dipikul oleh kaum Anshar karena pilihan mereka membela
Rasulullah saw tidak membuat tekad para shahabat dari Yatsrib menjadi surut.
Bahkan kalimat-kalimat 'Abbas di awal majelis tersebut
semakin mengukuhkan tekad mereka.
Jangankan akan gentar malah mereka meminta Rasulullah saw
untuk mengambil apa saja yangvmenjadi hak Allah swt dan Rasul-Nya Muhammad saw
dari diri mereka.
Maka Nabi saw pun bicara menyampaikan butir-butir yang
sangat berharga sebagai unsur-unsur utama keberhasilan dakwah Islamiyyah di
masa mendatang sekaligus point-point bai'at yang harus menjadi komitmen yang
tak bisa ditawar.
تبايعونني
على السمع والطاعة في
النشاط والكسل، وعلى النفقة
في العسر واليسر، و
على الأمر بالمعروف و
النهي عن المنكر وعلى
أن تقولوا في الله
لا تأخذكم في الله
لومة لائم، وعلى أن
تنصروني إذا قدمت إليكم،
وتمنعوني مما تمنعون منه
أنفسكم وأزواجكم وأبناءكم، ولكم الجنة،
"Kamu sekalian bai'atlah aku untuk:
1. Taat fan patuh dalam bersemangat dan malas.
2. Berinfaq dalam kondisi sulit dan mudah.
3. Amar ma'ruf nahi mungkar.
4. Mengatakan kebenaran tentang Allah dan tidak terpengaruh
oleh cercaan (siapapun) dalam menegakkan agama Allah.
5. Menolongku (Rasulullah saw) apabila datang kepada kalian
dan membelaku sebagaimana kalian membela diri, isteri dan anak-anak kami
sekalian.
(Bila kalian penuhi itu) maka untuk kamu sekalian
(imbalannya) adalah surga".
Wahai kaum muslimin.
Kalau kita bertanya tentang kunci kesuksesan dakwah
Rasulullah saw maka kita akan temukan jawabannya adalah "komitmen pada
prinsip-prinsip bai'at" tersebut.
Nah....
Dimanakah posisi kita dengan tugas-tugas penyampaian risalah
Islam yang diwariskan oleh Rasulullah saw ?
Bukan hanya masyarakat 'awwam, sebagian kita yang diberi
amanah kekuasaan pun enggan untuk menolong tegaknya dakwah menyampaikan risalah
Islamiyyah ini.
Kalau sikap dan harapan kita tidak berbanding sejajar maka
berarti kejayaan Islam yang kita dengung-dengungkan selama ini hanya
angan-angan yang jauh dari kenyataan.
Na'udzu billah min dzalik.
Maaf, bila ada yang kurang berkenan.
... إِنْ
أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا
اسْتَطَعْتُ ۚ وَمَا تَوْفِيقِي
إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
"... Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan)
perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku
melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan
hanya kepada-Nya-lah aku kembali".
(Bersambung, insya Allah)
Posting Komentar