Ketakutan sebagian kalangan jika syariat Islam diterapkan di Indonesia, maka umat Nasrani akan dibantai dibantah oleh Forum Umat Islam (FUI). "Itu keliru besar", ungkap Sekjen FUI KH. Muhammad Al Khaththath di hadapan Pemimpin redaksi Kristanto Hartadi dan sejumlah wartawan Harian Umum Sore Sinar Harapan, di Jakarta, Kamis (22/7/2010). Al Khaththath mengungkapkan bahwa syariat Islam akan melindungi penganut agama di luar Islam.
Selain menjelaskan visi FUI dalam berjuang menerapkan syariat Islam, Al Khaththath juga menjelaskan sejumlah persoalan penting seputar Islam dan ormas Islam. Di antaranya tentang fitnah terhadap FPI yang dilancarkan oleh kelompok liberal dalam Peristiwa Banyuwangi beberapa saat yang lalu.
"Peristiwa Banyuwangi itu digerakkan oleh sejumlah LSM Anti PKI dan masyarakat. FPI tidak terlibat, apalagi dua bulan sebelumnya FPI Banyuwangi sudah dibekukan", jelas Al Khaththath.
Selain Peristiwa Banyuwangi, FUI juga menjelaskan tentang rekayasa terorisme yang dilancarkan oleh Densus 88. FUI berpendapat bahwa rekayasa terorisme yang dilakukan oleh Densus 88 merupakan upaya sistematis untuk melakukan penangkapan, penyiksaan dan pembuhan pada aktivis muslim. Aksi itu juga dinilai sebagai upaya black campaign pada umat Islam yang berjuang untuk formalisasi syariat Islam.
"Ini pengulangan modus seperti yang pernah dilakukan oleh Ali Murtopo pada jaman Orde Baru melalui operasi Komando Jihad", ungkapnya.
Al Khaththath juga menyebutkan bahwa berdasarkan pengakuan Jibril (narapidana terorisme, pemilik situs ar rahmah.com) yang disampaikan kepada ayahandanya Ustadz Abu Jibril, ketika ditahan ia disiksa di hadapan Jenderal Kristen, Gories Mere. (shodiq ramadhan)/Suara Islam Online
Selain Peristiwa Banyuwangi, FUI juga menjelaskan tentang rekayasa terorisme yang dilancarkan oleh Densus 88. FUI berpendapat bahwa rekayasa terorisme yang dilakukan oleh Densus 88 merupakan upaya sistematis untuk melakukan penangkapan, penyiksaan dan pembuhan pada aktivis muslim. Aksi itu juga dinilai sebagai upaya black campaign pada umat Islam yang berjuang untuk formalisasi syariat Islam.
"Ini pengulangan modus seperti yang pernah dilakukan oleh Ali Murtopo pada jaman Orde Baru melalui operasi Komando Jihad", ungkapnya.
Al Khaththath juga menyebutkan bahwa berdasarkan pengakuan Jibril (narapidana terorisme, pemilik situs ar rahmah.com) yang disampaikan kepada ayahandanya Ustadz Abu Jibril, ketika ditahan ia disiksa di hadapan Jenderal Kristen, Gories Mere. (shodiq ramadhan)/Suara Islam Online
Posting Komentar